Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Sidoarjo

Wakil Bupati Sidoarjo Ingin PSBB Cukup Sampai Tahap 3, Cak Nur: Selanjutnya Jalani New Normal

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin berharap PSBB Sidoarjo hanya sampai tahap tiga, selanjutnya menjalankan new normal.

Penulis: M Taufik | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
abaharkam Polri Komjen Pol Agus bersama sejumlah pejabat Pokri dan Wabup Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin saat mengunjungi kampung tangguh di Desa/Kecamatan Waru, Sidoarjo, Sabtu (30/5/2020) 

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin berharap PSBB Sidoarjo hanya sampai tahap tiga, selanjutnya menjalankan new normal.

Laporan wartawan TribunJatim.comM Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Dengan keyakinan virus Corona yang menyebabkan wabah Covid-19 tidak akan hilang, Kabupaten Sidoarjo menyiapkan diri menjalankan new normal atau tatanan baru. 

Pemkab Sidoarjo meyakini, meski pasien Covid-19 masih bertambah, sejumlah pihak sudah siap menjalani new normal.

"Harapan kami demikian. PSBB (pembatasan sosial berskala besar) berhenti sampai tahap tiga, kemudian berlanjut new normal," kata ujar Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin atau Cak Nur, Sabtu (30/5/2020).

Yang penting, menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sidoarjo, masyarakat sudah teredukasi dan siap menjalani tatanan baru ini.

Masih Ada Warga Bandel Nongkrong di Warkop Sidoarjo Saat Jam Malam, Polda Jatim Tegas: KTP Disita

NEWS VIDEO - Lihat Persiapan New Normal PT KAI, Ada Ruang Isolasi Khusus Penumpang di Kereta

Curhat 2 Pasien Covid-19 di Sidoarjo Bisa Sembuh, Kuak Rahasia, Berpikir Positif & Jangan Stres

"Virus ini kan tetap ada. Yang penting bagaimana kita memahaminya. kita tetap beraktivitas dengan selalu menjaga protokol kesehatan," lanjut Cak Nur, panggilan Nur Ahmad.

PSBB tahap tiga, disebut dia juga sebagai persiapan menuju new normal. PSBB kali ini dipusatkan di desa-desa dan di kampung atau setingkat RW dalam semua penanganan.

Termasuk penanganan dampak sosial, edukaasi ke masyarakat, komunikasi, dan sebagainya.

"Pemerintah fokus dalam hal kuratif. seperti penanganan pasien, penyiapa tempat isolasi, rumah sakit, alat swab, dan sebagainya," lanjut Nur Ahmad di sela mengunjung Kampung Tangguh di Jalan S Parman, Desa Waru, Kecamatan Waru, Sidoarjo.

Kampung ini menjadi salah satu klaster penyebaran covid-19 di Sidoarjo setelah 21 warganya dinyatakan positif Covid-19.

Sembilan di antaranya sudah sembuh, dan disebut-sebut sebagai salah satu keberhasilan Kampung Tangguh.

Kampung ini sudah ditutup total sejak beberapa waktu lalu. Orang luar dilarang masuk. sementara warga setempat yang terpapar virus Corona menjalani isolasi mandiri dengan semua kebutuhan disiapkan desa.

Keberadaan Kampung Tangguh ini juga mendapat apresiasi dari Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto. Sabtu siang, petinggi Polri tersebut mengunjung kampung di Jalan S Parman.

"Ini kesekian kalinya saya mengunjungi Kampung Tangguh. Menurut kami, ini satu model pemberdayaan masyarakat yang luar biasa untuk mengak masyarakat di kampung menjadi tangguh dalam segala hal," kata Komjen Agus.

Bukan hanya tangguh dalam hal kesehatan, tapi juga terkait keamanan, informasi, budaya, penyiapan logistik, pangan, dan sebagainya.

Pihaknya berharap, Kampung Tangguh bisa menjadi role model, upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi pandemi. Termasuk dalam menekan penyebaran virus, penanganan pangan, keamanan, dan sebagainya.

"Dengan ini masyarakat bisa berpengalaman. Bagaimana saling membantu dan menguatkan untuk bersama-sama menjadi tangguh dalam berbagai hal," imbuh dia.

Di sela kunjungannya, Kabaharkam sempat berbincang dengan beberapa warga melalui video conference.

Dia bersama beberapa pejabat kepolisian di posko Kampung Tangguh, terhubung secara online dengan warga kampung yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Ditanya tentang new normal, Agus menyebut bahwa semua memang harus bersiap menjalani hidup dengan tatanan baru. Tetap aktif, produktif dan beraktivitas normal tanpa mengabaikan protokol kesehatan.

"Virus ini kan tidak bisa hilang. Meski ditemukan vaksin atau tidak, virus tetap ada. seperti Sars, Malaria, dan sebagainya. Kalau boleh, saya bilang ini guru bagi kita untuk mengajari imunitas tubuh," katanya.(ufi)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved