Virus Corona di Surabaya
Tren Pariwisata saat New Normal Kata Pakar, Destinasi Lokal Menguat, Paket Virtual Makin Gencar
Pakar menyebut ada beberapa bidang pariwisata yang bakal ngetren saat masa new normal nanti. Apa saja itu?
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatimTravel.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIMTRAVEL.COM, SURABAYA - Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal di dunia, tak terkecuali kegiatan berwisata setelah pandemi Corona berakhir.
Pakar menyebut pelaku Pariwisata dan wisatawan harus beradaptasi dengan hal-hal baru sesuai standar protokol kesehatan, keselamatan dan kenyamanan.
Kepala Program Jurusan Creative Tourism Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Kristen Petra Yudianto Oentario mengatakan, destinasi wisata dalam negeri lebih menguat dan kreatif.
• New Normal Dunia Pariwisata, Protokol Kesehatan Tetap Diterapkan, Pakar: Pelaku Usaha Harus Adaptasi
Event-event dan paket wisata virtual reality semakin gencar dipromosikan, berbentuk game, alat maupun platform berlangganan.
Paket-paket wisata virtual tersebut seakan-akan membawa kita mengunjungi lokasi wisata meski di rumah saja.
Kedua, disebut Yudianto, muncul jasa-jasa pariwisata baru melalui distribusi barang dan makanan.
• Yan Vellia Bereaksi Dituntut Libatkan Saputri & Dory Harsa di Konser Kenang Didi Kempot: Bismillah
• Dituntut Libatkan Saputri dan Dory di Konser Kenang Didi Kempot, Yan Vellia Bereaksi: Saya Kuasa Apa
"Ini bentuk adaptasi industri pariwisata untuk mengatasi kondisi yang demikian. Ada atau tidak ada Covid-19, bisa jalan. Itu akan sangat berdampak kalau misalnya ada satu asosiasi dan duduk bersama memikirkan kegiatan apa saja. Bisa menggandeng perhotelan dan transportasi," kata Yudianto Oentario, Sabtu (30/5/2020).
Lokasi wisata lokal atau domestik semakin banyak diminati terutama yang cukup dekat dengan tempat tinggal sekitar.
Untuk berwisata ke luar negeri diperkirakan tidak menjadi prioritas sebab akan ada protokol kesehatan maupun polis asuransi perjalanan yang menyesuaikan kebijakan negara tujuan.
• HOAX Viral Video Woro-woro Aktivitas Dibatasi sampai 14.00, Polda Jatim: Bukan Wilayah Jawa Timur
"Travel agent perlu melihat peluang untuk meningkat wisata domestik dengan pola protokol kesehatan harus jalan," kata dia.
Lanjut Yudianto, destinasi wisata bukan tidak mungkin membatasi jumlah wisatawan yang datang untuk menghindari resiko.
Liburan bersama keluarga dan sahabat akan menjadi prioritas.
• Pengakuan Risma Pasca Purna Tugas Jadi Wali Kota Surabaya, Fokus Tangani Covid-19: Nanti Aku Pikir
Social distancing dan physical distancing akan tetap diterapkan dalam grup-grup kecil yang seiring waktu berjumlah banyak.
"Small group akan terjadi, kalau biasanya minim 30 orang mungkin akan jadi lima orang. Karena mereka mungkin paranoid sehinga berwisata dengan orang yang dikenal. Itu adalah kebiasaan baru yang akan muncul," paparnya.
Selain itu, perlengkapan kesehatan tambahan seperti handsanitizer, masker, sabun cuci tangan harus ada di dalam tas dan dipastikan tersedia di lokasi wisata yang dituju.
"Harapannya sudah menerapkan protokol artinya bahwa berangkat dari rumah akan berhadapan dengan protokol kesehatan yang sudah disiapkan oleh destinasi wisata dan transportasinya," tutup Yudianto.
Penulis: Nur Ika Anisa
Editor: Arie Noer Rachmawati