Virus Corona di Surabaya
Cerita Pilu Warga Kertajaya Surabaya, Kakak-Ortu Meninggal Bersamaan karena Corona: Virus Benar Ada
Inilah curhatan warga Kertajaya yang mana kakak dan orang tuanya secara bersamaan meninggal karena penyakit Covid-19.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Arie Noer Rachmawati
"Kakak saya meninggal 31 Mei pukul 01.50 setelah operasi pengeluaran janin sehari sebelumnya," lanjutnya.
Duka pun semakin menyelimuti DW, sementara sang kakak dirawat.
Sebelumnya, sang ibu juga ngedrop tepat saat Hari Raya Idul Fitri. Keesokan harinya giliran sang ayah.
Sang ibu pun dibawa ke RKZ saat Hari Raya Idul Fitri.
Keesokan harinya, saat DW kembali ke IGD RKZ, sang ibu diimbau untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
• Kabar Bahagia, Indonesia Mampu Hasilkan Vaksin Virus Corona Sendiri, Menristek Ungkap 1 Kendala
"Kemudian 29 Mei pagi hari, mama telepon minta diantar ke RSI, saya enggak dibolehin antar takut ketularan drop maka saya manfaatkan driver online. Mama berangkat pagi. Papa nyusul siangnya, dijadikan satu kamar isolasi di RSI," tandasnya.
Keesokan harinya pada 30 Mei, ayah pun menghembuskan nafas terakhir. Disusul sang ibu.
"Papa sama mama belum sempat tes swab. Jadi, meninggal berstatus PDP (pasien dalam pengawasan)," imbuhnya.
DW pun mengaku pasrah atas kejadian yang dialaminya itu. Ia pun turut berpesan bahwa penyakit ini jangan dianggap remeh.
"Virus ini benar benar ada dan nggak bisa dianggap remeh. Jadi harus sadar akan kesehatan, kebersihan dan kalau memang tidak perlu kemana mana lebih baik di rumah saja," ucapnya.
Penulis: Syamsul Arifin
Editor: Arie Noer Rachmawati