Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Curhat Pilu Pria Bersepeda Pancal Dipepet & Dijambret Tas, Teriak Lalu Kejar: Tak Ada yang Nolong

Nasib apes menimpa Achmad Sayudi (28), pria asal Ponorogo, yang berprofesi sebagai penyedia jasa perawatan hewan peliharaan.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
Tribunnews.com
Ilustrasi Penjambretan 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nasib apes menimpa Achmad Sayudi (28), pria asal Ponorogo, yang berprofesi sebagai penyedia jasa perawatan hewan peliharaan (Groomer), pada Jumat (29/5/2020) kemarin.

Ia menjadi korban penjambretan saat melintas di Jalan Raya Menganti Surabaya.

Sebuah tas berwarna biru dongker, berisi sejumlah gadget, benda berharga dan dokumen penting; ponsel, gadget tablet, dompet wallet coklat berisi KTP, BPJS, ATM dan Permata, raib.

Dikejar Korbannya, Duo Jambret Spesialis Tas Cangklong di Surabaya Lari Masuk Penjara

Jalan Bunga Monstera Malang Rawan Jambret Sasar Ibu Rumah Tangga, Ketua RT: Padahal Sudah One Gate

Aksi Nekat Pelaku Jambret Di Siang Bolong, Rampas Dompet Wanita di Kota Malang Seusai Berbelanja

Kepada Tribunjatim.com, Sayudi mengungkapkan, insiden memilukan itu dialaminya ketika sedang menuju kediaman klien pemesan jasa groomernya.

Sekira pukul 13:45 WIB saat dirinya menunggangi sepeda angin melintas di kawasan jalan tersebut, mendadak dua orang pria berboncengan motor Honda Beat mendekati dirinya.

"Saya pengendara sepeda fixie. Saya mau kerja itu mas, karena saya kan usaha jasa home service," katanya saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Kamis (4/6/2020).

Sayudi mengira dua pria itu merupakan pengendara motor biasa yang sedang menepikan kendaraannya.

Namun tak disangka, dua orang pria tak dikenal itu, malah menarik tas miliknya yang diletakkan di keranjang bagian depan sepeda ontel yang dikendarainya.

"Disalip 2 orang boncengan motor beat dari kiri dan langsung menarik tas," jelasnya.

Sayudi terperanjat melihat itu. Ia berteriak sekencang-kencangnya, seraya tetap mengayuh sepeda ontelnya lebih kencang, dengan maksud mengejar dua bandit itu.

Namanya juga naik sepeda ontel. Sekuat apapun mengayuh, tetap saja para pelaku yang menunggangi motor itu, tak terkejar.

Ia memperkirakan para pelaku itu melarikan diri ke kawasan Kelurahan Lidah Wetan, Wiyung, Surabaya.

"Karena saya bersepeda gak sanggup ngejar, hanya teriak-teriak sambil berusaha kejar, namun kehilangan jejak dan tidak ada warga siapapun yang mau menolong, padahal jalanan ramai," tuturnya.

Akibat aksi pencurian itu, Sayudi mengaku mengalami kerugian hingga Rp 1.5 Juta. Kendati begitu, ia mengaku, bukan itu yang membuatnya gusar.

Namun dokumen berisi daftar kontak pelanggan groomernya yang turut raib bersamaan dengan tas miliknya, justru membuatnya makin geram bila teringat kembali insiden itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved