Kawasan Lumpur Lapindo Sidoarjo Belum Layak Jadi Tempat Wisata, BHS: Statusnya Bencana Nasional
Kawasan lumpur Lapindo Sidoarjo masih berstatus bencana. Sehingga belum layak, jika dimanfaatkan sebagai tempat wisata.
Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kawasan lumpur Lapindo Sidoarjo masih berstatus bencana.
Sehingga belum layak, bahkan kurang pantas, jika area bencana dimanfaatkan sebagai tempat wisata.
Demikian yang diutarakan Bakal Calon Bupati atau Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Sukartono (BHS), Rabu (3/6/2020).
"Lumpur masih terus menyembur, menurut riset ahli dari Australia dan Rusia diperkirakan sampai 25 atau 30 tahun," kata Bambang Haryo Sukartono.
Material semburannya disebut masih fluktuatif mencapai 60.000 sampai 100.000 meter kubik per hari.
Karenanya, Pusat Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (PPLS) masih tetap menanggulanginya dengan cara menyalurkan air dan terus menerus meninggikan dan mempertebal tanggul agar tidak sampai jebol.
• Kegiatan Ngaji di Ponpes Bumi Shalawat Sidoarjo Aktif Lagi per 24 Juni, Santri Masuk Harus Rapid Tes
Ketinggian tanggul saat ini mencapai di atas 12 meter dengan lebar 15 meter.
"Dan kawasan itu juga statusnya masih bencana nasional, masak dijadikan tempat rekreasi. Kan malah berpotensi bahaya bagi wisatawannya," ujar Bambang Haryo Sukartono.
Hingga saat ini, juga belum ada hasil kajian bawah permukaan tanah untuk seluruh wilayah peta terdampak.
Bahkan luas peta terdampak terus bertambah, sudah mencapai 1.300 hektare dari 640 hektare sebelumnya.
• Patroli Skala Besar di Sidoarjo, Lagi-lagi Warga Nongkrong saat Jam Malam PSBB Keciduk, Diedukasi
Kawasan itu juga dirasa masih berbahaya.
Di pusat semburan itu merupakan tempat pertemuan dua sesar atau patahan. Yakni Patahan Watukosek dan patahan Siring.
"Jika terjadi gesekan, berpotensi terjadi gempa. Kondisi itu kan tentu berbahaya," lanjut politisi Gerindra yang pernah duduk di Kursi DPR RI tersebut.
Karenanya, Bambang Haryo Sukartono menilai, belum pantas jika area bencana ini dijadikan kawasan wisata Geopark.
• 4 Hari Banjir Kepung Tanggulangin Sidoarjo, Air Tak Kunjung Surut, Warga Sambat Kulit Gatal-gatal