'Kebahagiaan' di Balik Kekacauan Besar di Amerika Serikat, Dirayakan 4 Negara, Lihat yang Dilakukan
Di balik kekacauan yang terjadi dengan Amerika Serikat siapa yang sangka ada 4 negara lain yang begitu bahagia merayakan keterpurukannya.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Sedangkan yang dilakukan Rusia cukup berbeda.
“Media-media yang dikendalikan oleh Rusia sebagian besar terfokus pada fakta-fakta aksi protes, sejalan dengan praktik yang sudah berlangsung lama dalam meliput unjuk rasa di Barat; beberapa konten editorial individual juga menyerang kritikus Kremlin dan media arus utama."
"Malam ini, aktivitas media sosial tentang # protes & reaksi balasan dari akun media sosial terkait dengan setidaknya 3 musuh asing. Mereka tidak membuat divisi ini. Tapi mereka aktif memicu & mempromosikan kekerasan & konfrontasi dari berbagai sudut." tulis pemberitaan dikutip dari NBCNews Live.
Amerika Serikat memang sedang begitu kacau karena berbagai gelombang protes yang dilakukan untuk menyuarakan aksi brutalisme oknum polisi.
• Laporan Agen Rahasia, Trump Sembunyi dari Demonstran, Lakukan Ini di Bunker Khusus Gedung Putih
Oknum polisi itu menewaskan seorang pria berkulit hitam yang kala itu tak bersenjata dan lehernya dicekik dengan kaki hingga tewas.
Kekacauan disertai kerusuhan yang terjadi di Amerika Serikat menjadi perhatian dunia.
Jerusalem Post memberitakan, sejumlah negara tampak 'happy' dengan kejadian tersebut.
Pada hari Senin (1/6/2020), misalnya, media Iran banyak memberitakan sejumlah kisah yang menyoroti "keruntuhan" AS dengan mengutip sumber-sumber dari Rusia.
Mengutip Jerusalem Post, AS menjadi negara paling kuat di dunia setelah Uni Soviet dan negara-negara sekutunya hancur berantakan pada tahun 1989.

Namun, Rusia, China, Iran, dan Turki berusaha untuk bekerja sama lebih erat dan sering duduk di forum global yang tidak dihadiri AS.
Disebutkan, demi mengoordinasikan upaya melawan AS, negara-negara ini memiliki media pemerintah yang didanai dengan baik, seperti RT, TRT, Tasnim and Fars News Iran dan sejumlah media Tiongkok.
Kebijakan negara-negara ini adalah perlahan-lahan merusak AS dan menunggu saat-saat kelemahan AS untuk mendorong agenda mereka.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan baru-baru ini terkait kerusuhan di AS, dengan mengatakan bahwa Amerika adalah bagian dari "tatanan yang tidak adil" di dunia.

Mantan presiden Iran membuat komentar serupa tentang tatanan AS yang terus menurun.
Ini merupakan referensi ke konsep poros perlawanan di Iran, dan kekalahan arogansi AS.