Tak Bisa Temui Bupati, Anggota DPRD Tulungagung Marah & Banting Toples Kaca, Lihat Endingnya Kini
Warga Tulungagung heboh karena ada anggota DPRD Tulungagung yang membanting toples kaca
Penulis: David Yohanes | Editor: Januar
Heri pun meminta polisi mengusut aksi koboi itu dan menghukum pihak-pihak yang terlibat.
Menurutnya, secara hukum aksi ini tidak perlu dilaporkan karena ada anggota polisi dan Satpol PP yang menjaga pendopo.
Sehingga seharusnya atas nama hukum mereka bisa melakukan penindakan atas dugaan tindak pidana.
"Bahkan dalam kejadian itu juga ada ancaman membunuh. Dia menantang duel Satpol PP," ujarnya.
Kabag Humas, Protokol dan Kerja Sama Antar Kepala Dinas Pemkab Tulungagung, Galih Nusantoro membenarkan kejadian itu.
Namun Galih belum memberikan penjelasan resmi. (David Yohanes)
Bupati sudah dihubungi Ketua DPRD Tulungagung
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengaku tidak merasa terancam pascakejadian anggota DPRD yang mengamuk di pendopo, karena gagal bertemu dirinya.
Maryoto juga menegaskan tidak akan melaporkan SHM, anggota DPRD itu ke kepolisian.
Alasannya, SHM dan dirinya berasal dari partai yang sama, sehingga Maryoto menyerahkan para mekanisme partai.
"Biar dibicarakan di tingkar partai dan dewan. Saya tidak akan melapor ke polisi," terang Maryoto, Rabu (3/6/2020).
Menurut Maryoto, dirinya sudah dihubungi oleh ketua DPRD Tulungagung dan ketua DPC PDI Perjuangan Tulungagung.
Maryoto menduga, ada pihak lain yang melaporkan kejadian itu.
Lewat komunikasi informal itu, ketua dewan dan pimpinan partai ini menanyakan seputar kejadian itu.
"Dalam pembicaraan itu intinya ada tata tertib dewan dan dewan kehormatan dewan. Akan dibawa ke sana," sambung Maryoto.