Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

BERITA TERPOPULER JATIM: 4 Daerah Masuk Zona Kuning Covid-19 hingga Pelajar Tewas Ditabrak Truk

Berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (10/6/2020), ada empat daerah di Jawa Timur yang kini masuk zona kuning Covid-19.

Editor: Pipin Tri Anjani
lawancovid-19jatim.go.id
ILUSTRASI - Berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (10/6/2020), ada empat daerah di Jawa Timur yang kini masuk zona kuning Covid-19. 

TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jatim terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (10/6/2020).

Pada berita terpopuler Jatim hari ini dibuka dengan ada empat daerah di Jawa Timur yang kini masuk zona kuning Covid-19.

Setelah Kota Blitar dan Kabupaten Lumajang diumumkan BNPB masuk sebagai zona kuning, dua daerah kembali menyusul.

Selanjutnya peristiwa Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan pelajar meninggal dunia terjadi lagi di wilayah hukum Polres Blitar Kota, Selasa (9/6/2020).

Kali ini, menimpa Selviati Vany (15), pelajar asal Desa Pakisrejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

BERITA TERPOPULER SELEB: Kondisi Aurel-Azriel saat Konflik hingga Potret Yan Vellia Sebelum Nikah

VIRAL TERPOPULER: Bocor Data Dampak Fantastis New Normal di Indonesia hingga Ayah Bakar Anak

Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (10/6/2020) yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:

1.  Inilah 4 Daerah di Jatim Kini Masuk Zona Kuning Covid-19, Khofifah: Mudah-mudahan Terus Membaik

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jumat (5/6/2020).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jumat (5/6/2020). (TRIBUNJATIM.COM/FATIMATUZ ZAHROH)

Setelah Kota Blitar dan Kabupaten Lumajang diumumkan BNPB masuk sebagai zona kuning, dua daerah kembali menyusul.

Dua daerah yang masuk zona kuning lagi adalah Kota Madiun dan Kabupaten Ngawi, setelah sebelumnya dua daerah ini masih masuk zona merah.

Dikatakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hal ini menjadi semangat baru untuk Jawa Timur.

Artinya banyak masyarakat yang mulai sadar untuk memenuhi protokol kesehatan.

Sehingga tidak ada lagi penambahan kasus Covid-19 baru selama dua pekan terakhir.

Hal tersebut menjadi indikator BNPB menetapkan daerah menjadi zona kuning atau risiko rendah penularan Covid-19.

"Dari 38 Kab/Kota di Jawa Timur, alhamdulilah yang sudah masuk kategori resiko rendah atau sudah masuk kategori zona kuning ada empat yaitu Kabupaten Ngawi, Kabupaten Lumajang, kota Madiun dan Kota Blitar," kata Khofifah, Senin (8/6/2020).

Ia menjelaskan empat daerah itu merupakan wilayah-wilayah yang dalam dua minggu terakhir terjadi penurunan  kasus konfirmasi positif Covid-19, PDP, ODP dan kematian hingga 50 persen.

Selain itu, terjadi penurunan jumlah kasus konfirmasi positif, PDP dan ODP yang dirawat di rumah sakit sehingga kapasitas rumah sakit masih lebih dari cukup.

Sebagai informasi, sesuai dengan sepuluh indikator yang ditetapkan Gugus Tugas Pusat dan BNPB, Resiko Kenaikan Kasus Covid-19 terbagi menjadi empat.

Baca selengkapnya

2. Hasil Rapid Test Massal Tim Hunter Covid-19 Provinsi Jawa Timur, Kondisi Tulungagung Sangat Bagus

Seorang karyawan SPBU tengah diambil darahnya untuk rapid test Covid-19 di SPBU Karangwaru, Tulungagung, Selasa (9/6/2020).
Seorang karyawan SPBU tengah diambil darahnya untuk rapid test Covid-19 di SPBU Karangwaru, Tulungagung, Selasa (9/6/2020). (TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES)

Tim Hunter Covid-19 Provinsi Jawa Timur melakukan rapid test terhadap puluhan karyawan SPBU, di SPBU Karangwaru, Tulungagung, Selasa (9/6/2020).

Total ada 189 petugas SPBU dan keluarganya yang mengikuti rapid test.

Tim Hunter Covid-19 ini di Tulungagung selama 5 hari.

"Kami berada di Tulungagung atas perintah Ibu Gubernur Jawa Timur, karena Tulungagung satu dari 10 kabupaten prioritas," terang Koordinator Tim, drg Fitria Dewi.

Rapid test ini untuk melacak potensi penularan yang selama ini belum terdeteksi.

Secara khusus, petugas SPBU dites karena mempunyai risiko tinggi.

Setiap hari mereka harus bertemu banyak masyarakat, saat melayani pembeli.

"Mereka kan gak tahu status kesehatan orang yang dilayani. Agar lebih aman, mereka kami rapid test," sambung drg Fitria Dewi.

Perempuan yang juga menjabat Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) ini menambahkan, hasil rapid test di Tulungagung sangat memuaskan.

Baca selengkapnya

Aturan Pasar Tangguh Tanjung Jember, Pembeli Tidak Boleh Bawa Balita, Pedagang Ikut Rapid Test

Wajah Sumringah Janda Tua Sebatang Kara di Lamongan, Gembira Disambangi Donatur: Matur Nuwun

3.  Kekhawatiran Terjadi Ledakan Kasus Covid-19 di Tulungagung Pascalebaran Tidak Terbukti

Seorang petugas medis mengambil sampel darah untuk test kit Covid-19, Juni 2020.
Seorang petugas medis mengambil sampel darah untuk test kit Covid-19, Juni 2020. (TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES)

Sempat muncul kekhawatiran ledakan kasus virus Corona atau Covid-19 di Tulungagung, dua minggu pascalebaran.

Sebab, saat itu terjadi banyak kerumunan di pusat perbelanjaan, dan masyarakat dianggap kurang disiplin menjaga jarak maupun mengenakan masker.

Namun dua minggu setelah Lebaran, kekhawatiran itu tidak terbukti.

Setidaknya dari rapid test massal pada kelompok masyarakat berisiko, temuan reaktif Covid-19 sangat sedikit.

Dari 419 warga yang ikut rapid test, ada dua orang yang dinyatakan reaktif.

“Anggaplah dua itu positif Covid-19, jika dipersentase temuannya hanya 0,48 persen. Angkanya sudah sangat kecil,” terang Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, Galih Nusantoro, Selasa (9/6/2020).

Sebelumnya, sejumlah titik yang diambil untuk rapid test adalah pasar, pabrik, sekitar klaster, dan warga yang berisiko berdasar hasil pelacakan.

Lanjut Galih Nusantoro, jika hasil rapid test di kelompok berisiko ini tinggi, artinya ada potensi penularan yang besar.

Namun karena hasil rapid test ditemukan sedikit yang reaktif, maka potensi penularan di masyarakat juga rendah.

Baca selengkapnya

4.  Nasib Nahas Pelajar Blitar Tewas Ditabrak Truk dari Belakang saat Menyeberang Jalan, Kondisi Tragis

Anggota Satlantas Polres Blitar Kota melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan, Selasa (9/6/2020).
Anggota Satlantas Polres Blitar Kota melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan, Selasa (9/6/2020). (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

Peristiwa Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan pelajar meninggal dunia terjadi lagi di wilayah hukum Polres Blitar Kota, Selasa (9/6/2020).

Kali ini, menimpa Selviati Vany (15), pelajar asal Desa Pakisrejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

Sepeda motor yang dikendarai pelajar ditabrak truk saat berada di Jalan Raya Desa Pakisrejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

"Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Korban mengalami luka di wajah dan kepala," kata Kasat Lantas Polres Blitar Kota, AKP Haris Dharma Sucipto.

Korban mengendarai Honda Vario Nopol AG 2680 PS dari arah timur ke barat. Sampai di lokasi, korban hendak menyeberang ke kanan atau ke arah utara.

Diduga, korban tidak melihat kondisi lalu lintas di lokasi saat hendak menyebarang ke arah kanan.

Dari arah sama, tepat di belakang sepeda motor korban, melaju truk dengan Nopol AG 9134 PE yang dikemudikan Sulis Jatmiko (40), warga Kandat, Kabupaten Kediri.

Karena jarak terlalu dekat, peristiwa kecelakaan tidak dapat dihindari.

Truk yang dikemudikan Sulis menabrak sepeda motor korban. Korban dan sepeda motornya terpental ke jalan raya.

"Dari hasil olah TKP, penyebab kecelakaan, diduga pengendara sepeda motor kurang berhati-hati saat menyebarang. Kami sudah mengamankan barang bukti truk dan sepeda motor," ujar Haris.

Sebelumnya, tiga pelajar pengendara sepeda motor tewas dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Blitar-Kediri tepatnya simpang empat traffic light Mantenan, Desa Sukorejo, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Senin (8/6/2020) sekitar pukul 23.45 WIB.

Ketiga korban, yaitu, NIF (17), pelajar asal Lamongan; MDN (19), pelajar asal Kabupaten Blitar; dan MSA (18), asal Kabupaten Kediri.

Ketiga korban ini berboncengan naik satu sepeda motor dan bertabrakan dengan truk yang dikemudikan DRP (25), warga Malang.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved