Virus Corona di Surabaya
Wali Kota Risma Dorong Mal dan Restoran Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan Ketat di Era New Normal
Seluruh mal dan restoran di Surabaya didorong untuk terus disiplin menjalankan protokol kesehatan di masa new normal.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seluruh pusat perbelanjaan dan restoran di Surabaya didorong untuk terus disiplin menjalankan protokol kesehatan di masa new normal nantinya.
Bahkan, sejak saat ini, harus sudah mulai menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Hal itu mengemuka dalam komunikasi online antara Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, bersama Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur, Rabu (10/6/2020).
"Yang harus kita lakukan adalah disiplin untuk aturan protokol kita, kalau kita mau tidak lockdown, maka kita harus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan," kata Tri Rismaharini.
Menurut Tri Rismaharini, gagasan demikian dinamakan sebagai mal tangguh.
Hal itu merupakan salah satu usulan dari kepolisian setelah Pemkot Surabaya membentuk kampung tangguh di seluruh RW.
• Viral Pria di Malang Curhat soal Tagihan Listrik Rp 20 Juta, PLN Sebut karena Kerusakan Alat
• RSJ Menur Surabaya Rawat 86 Pasien Positif Covid-19, 7 di Antaranya Orang dengan Gangguan Jiwa
Dalam situasi seperti ini, protokol kesehatan menjadi hal mutlak dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19, serta tetap membuat perekonomian berputar.
Tri Rismaharini mengatakan, keduanya tetap menjadi perhatian.
Sebab, lanjut Tri Rismaharini, meski pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah berhenti, namun situasi memang belum sepenuhnya aman.
Sehingga, Tri Rismaharini nantinya bakal mengatur secara lengkap protokol kesehatan yang menyasar semua sektor, termasuk pusat perbelanjaan, restoran, dan kafe.
• Cerita ODP Covid-19 di Perkampungan Surabaya, Mau Tak Mau Dikucilkan Tetangga: Hati Hancur
• Pelatih Kiper Persebaya Surabaya Sebut Protokol Kesehatan Covid-19 dari PSSI Masih Disempurnakan
"Kita bersama-sama harus yakin bahwa kita bisa melakukan ini, kepercayaan ini kita jaga penuh dan seluruh elemen masyarakat harus mengerti protokol kesehatan ini," tuturnya.
Salah satu protokol yang harus dilakukan di antaranya harus memastikan pengunjung yang masuk sudah memakai masker dan cuci tangan sebelum masuk.
Lalu, di dalam harus diatur akses jalan dengan dibuat one way atau satu arah. Kemudian, di kasir atau tempat pembayaran harus dibuat semacam pembatas yang menjadi sekat antara penjual dan pembeli.
Tri Rismaharini mengakui jika mengubah kebiasaan warga bukanlah hal mudah.
• Tren Kesembuhan Covid-19 di Surabaya Naik, Total 923 Orang, Pasien Wanita Terbanyak Capai 51 Persen
• Kondisi Tunjungan Plaza Surabaya Seusai PSBB Berakhir, Foodcourt Ramai, Meja & Kursi Disediakan Lagi
Apalagi, Pemkot Surabaya tidak bisa memantau setiap pengunjung mal atau restoran yang datang.
Namun, dia yakin jika komitmen itu dibangun oleh seluruh pihak, maka bukan tidak mungkin hal itu terjadi.
"Karena itu saya membutuhkan support dan dukungan untuk kita bisa disiplin dan menjaga protokol kita secara ketat,” tambahnya.
Editor: Dwi Prastika