Virus Corona di Malang
Pengetatan Sosial di Singosari Malang Berjalan Tanpa Sanksi, Camat Andalkan Kedisiplinan Warga
Pengetatan sosial di Kecamatan Singosari diberlakukan mulai hari ini, Senin (15/6/2020) hingga 14 hari kedepan.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pengetatan sosial di Kecamatan Singosari diberlakukan mulai hari ini, Senin (15/6/2020) hingga 14 hari kedepan.
Selama durasi waktu tersebut, pengetatan sosial berjalan tanpa dibarengi sanksi bagi yang warga yang melanggar.
"Sanksi (bagi pelanggar) tidak ada, hanya edukasi," kata Plt Camat Singosari, Agus Nuraji usai meninjau posko cek poin Jalan Tumapel.
Agus menegaskan, sanksi baru diberlakukan ketika masyarakat kedapatan melakukan pelanggaran lebih dari satu kali.
• Amankan Aksi Demo, Polwan Polresta Malang Kenakan Kerudung Putih Dan Face Shield
• Gelandang Persebaya Rendi Irwan Buka Promo Gratis di IG Story, Ingin Ringankan Beban Pelaku Usaha
"Sanksi kerja sosial? Kalau itu jika ada warga yang melanggar aturan sebanyak dua atau tiga kali ya baru akan diberlakukan," ucapnya.
Aturan yang diberlakukan pada pengetatan sosial di Singosari ini tak jauh berbeda dengan PSBB.
Perbedaan hanya terletak pada cakupan pemberlakuan aturan, yang hanya berlaku di lingkup wilayah Kecamatan Singosari.
"Tak jauh beda dengan PSBB, toko-toko kami minta tutup pada pukul 21:00 malam. Masyarakat juga wajib pakai masker ketika keluar rumah," katanya.
Berdasarkan pantuan TribunJatim.com di lokasi, warga Singosari masih bebas keluar rumah untuk beraktifitas.
Beberapa warga yang kedapatan tak mengenakan masker, dihimbau petugas agar memakai maskernya kembali.
"Evaluasi untuk hari pertama penerapan pengetatan sosial ini landai lancar-lancar saja. Karena, kami sudah sosialisasi sebelum pelaksanaan," beber mantan Sekretaris Camat Singosari ini.
Meski tak memberlakukan sanksi, Agus meminta warganya untuk disiplin agar tidak terjangkit virus corona.
• 10 Destinasi Wisata Banyuwangi Simulasi New Normal, Mulai Kawah Ijen hingga Hutan Alas Purwo
• Kecelakaan Frontal Libatkan Dua Sepeda Motor di Trenggalek, 2 Pengendara Tewas
Himbauan itu ia sampaikan agar tren wabah Covid-19 di wilayahnya tak mengalami lonjakan.
Pasalnya, pasien Covid-19 asal Kecamatan Singosari paling banyak se-Kabupaten Malang.
• Pilu Satu Keluarga di Sampang Meninggal Beruntun Kena Covid-19, Bermula Sang Ayah Berstatus PDP