Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Polisi Tidur di Jalan Pahlawan Kota Madiun Tuai Kritik di Facebok, Netizen: Pemkot Wajib Evaluasi

Polisi tidur yang dibuat lebar di Jalan Pahlawan Kota Madiun, ramai dikritik lewat Facebook. Ada yang tampak kesulitan hingga jatuh.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Hefty Suud
SURYA/RAHARDIAN BAGUS
Polisi tidur di Jalan Pahlawan Kota Madiun yang menuai banyak keluhan pengguna jalan. 

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Pemasangan polisi tidur atau tanggul pengaman jalan di Jalan Pahlawan Kota Madiun, menuai pro kontra dari masyarakat.

Polisi tidur yang dibuat lebar itu baru beberapa hari selesai dikerjakan dan menuai banyak keluhan dari para pengguna jalan.

Salah satunya dari unggahan pemilik akun Facebook Musa Hendri pada Sabtu (13/6/2020) pada pukul 20.40, kemarin.

Kedekatan Pevita Pearce dan Anak Ariel Noah yang Tak Terendus Publik, Fakta Hubungan yang Ditutupi?

Isi Surat Anak Sirajuddin Mahmud, Pamit & Bahas Calon Bayi Zaskia Gotik, Aqila Beri 1 Pesan ke Ayah

Ia mengunggah dua video yang menunjukan sejumlah pengendara melintasi polisi tidur yang baru saja dibangun di depan Balai Kota Madiun.

Dalam video pertama, tampak mobil sedan bercat biru tua kesuliatan saat melintasi polisi tidur.

Sementara pada video kedua tampak seorang pengendara terjatuh, tak jauh dari polisi tidur tersebut.

Jelang Pilkada Sumenep 2020, PPP dan PKB Berkoalisi? Begini Peryataan Pengurus Partai

Seluruh ASN PN Surabaya Akan Jalani Rapid Test Kedua Buntut Salah Satu Panitera Positif Covid-19

Ada juga beberapa pengendara motor trail yang melintas tanpa mengurangi kecepatan. Padahal, polisi tidur tersebut dibuat agar pengendara yang melintas mengurangi kecepatan.

Video serupa juga diunggah pemilik akun Tiofilus Dimas S di grup Facebook Infone Wong Madiun.

Video yang dibagikan pada Minggu (14/6/2020) kemarin itu telah dibagikan ulang lebih dari 200 kali, dan mendapat puluhan komentar dari netizen.

Seluruh ASN PN Surabaya Akan Jalani Rapid Test Kedua Buntut Salah Satu Panitera Positif Covid-19

Seorang netizen, Prasetyo Ardiyanto yang ikut berkomentar, berharap pemerintah Kota Madiun agar segera melakukan evaluasi, agar tidak ada pengendara terjatuh lagi.

"Pemkot wajib langsung evaluasi, agar tidak ada korban lagi. Ini jalan umum dan utama akses kota, bukan jalan desa atau kampung," tulis Prasetyo Ardiyanto.

Sementara netizen lain justru menyalahkan pengendara yang kurang berhati-hati. Di sepanjang Jalan Pahlawan memang terdapat beberapa rambu yang menunjukan batas kecepatan maksimal 30 km/jam.

"Mbok yo alon-alon. Wis ono tulisane batas maksimal 30 km/jam ngono lho. Diwoco to kui rambu2 ne. Ojo disawang tok njur gak kok pahami. Wis rasakno si olehmu numpak motor nek banter," tulisnya.

Sebelumnya, Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan alasan pembangunan polisi tidur dibuat lebar karena nantinya akan menjadi areal penyebrangan pejalan kaki.

“Masuk jantung kota harus pelan. Kita hormati pejalan kaki. Median dan polisi tidur itu juga agar kendaraan jalannya pelan. Kalau ingin cepat silakan lewat jalan lain,” terangnya.

Ia menuturkan, sebagai wajah Kota Madiun, area Jalan Pahlawan harus dapat dinikmati segala lapisan masyarakat.

“Jalan Pahlawan ini merupakan casing atau wajahnya Kota Madiun. Jadi juga harus dapat dinikmati semua lapisan masyarakat. Tidak hanya untuk yang punya kendaraan bermotor,” jelasnya. 

Penulis: Rahardian Bagus

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved