5 Pegawai Kecamatan Camplong Sampang Reaktif Rapid Test, Layanan di Kantor Kecamatan Tetap Buka
Sebanyak 32 pegawai Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang, Madura menjalankan rapid test.
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNMADURA.CO, SAMPANG - Sebanyak 32 pegawai Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang, Madura menjalankan rapid test.
Hasilnya, lima di antaranya reaktif.
Rapid test dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Sampang beberapa hari yang lalu karena salah satu pegawai Kecamatan Camplong terkonfirmasi positif Covid-19.
Pegawai tersebut berinisial C warga Kabupaten Pamekasan dan terkonfirmasi positif Covid-19 pada 28 Mei 2020.
• 100 Lebih Tenaga Medis 2 Puskesmas di Sampang Rapid Test Massal, 7 Orang Reaktif Langsung Swab
• Miris, 1 Keluarga di Sampang Meninggal Beruntun Kena Covid-19, Ada yang Sempat Dirawat di RS Unair
• Pasutri Tenaga Medis Sampang Positif Covid-19, Sang Suami Meninggal, Dinkes Tutup 2 Puskesmas Ini
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sampang Agus Mulyadi mengatakan, dari lima pegawai kantor Kecamatan Camplong yang reaktif saat ini sedang menjalankan isolasi mandiri.
Kemudian, untuk tahap selanjutnya pihaknya akan melaksanakan uji swab pada 18 Juni 2020.
"Rapid tes cukup satu kali, untuk selanjutnya langsung uji swab, insyallah akan dilakukan dua hari lagi," ujarnya, Selasa (16/6/2020).
Sementara, Sekretaris Kecamatan Camplong Arman Purwana menyampaikan, C sudah tidak masuk kerja sebelum diketahui terinfeksi covid-19.
"Jadi sebelum melakukan isolasi di rumah sakit paru Kabupaten Pamekasan, C kondisinya sakit sehingga tidak masuk kerja," tuturnya.
Disebutkan, lima pegawai kantor Kecamatan Camplong yang reaktif covid-19 diantaranya, inisal A, B, dan V, ketiganya warga Kecamatan Camplong.
"Kemudian H berasal dari Kabupaten Pamekasan dan D asal Kecamatan Sampang," terang Arman Purwana.
Lebih lanjut, ia mengaku dengan kondisi tersebut pihaknya sempat melakukan penutupan pelayanan kepada masyarakat Camplong dengan kurun waktu tujuh hari.
Namun, berhubung permohonan masyarakat Camplong membludak sehingga, pelayanan lebai dibuka hanya berjalan lima hari.
"Jadi meskipun beresiko, kantor kecamatan kami buka lagi," pungkasnya.