Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ancaman Mengerikan Adik Kim Jong Un untuk Perbatasan Korea Selatan, Bermula dari Balon Udara

Inilah ancaman mengerikan adik Kim Jong Un untuk perbatasan Korea Selatan. Bermula dari balon udara

Editor: Januar
Jorge Silva/REUTERS via Kompas.com
Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un saat menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Ho Chi Minh Mausoleum di Hanoi, Vietnam, pada 2 Maret 2019. 

Inilah ancaman mengerikan adik Kim Jong Un untuk perbatasan Korea Selatan. Bermula dari balon udara.

TRIBUNJATIMCOM - Tentara Korea Utara mengancam para pembelot akan memasuki zona demiliterisasi, perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Ancaman ini dilayangkan karena para pembelot di Korea Selatan terus mengirim propaganda ke Korea Utara.

Dikutip dari BBC selama akhir pekan ini, adik Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Yo Jong mengaku telah memerintahkan tentara untuk mempersiapkan diri. 

Menurutnya militer Korut kini siap mengubah garis depan menjadi benteng.

Pasukan juga akan meningkatkan kewaspadaan militer di perbatasan.

Ketegangan kedua negara ini meningkat karena banyaknya propaganda yang dilancarkan para pembelot.

Biasanya mantan warga Korut ini mengirim selebaran propaganda melalui balon-balon udara yang diterbangkan di langit.

Pernah Hina Pesawat Buatan Indonesia, Malaysia Pusing Cari Armada Tambahan karena Duit Minim

Sejatinya aksi ini telah dilakukan para pembelot selama beberapa tahun.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Selasa (16/6/2020) menanggapi ancaman Korea Utara.

Pihaknya mengatakan akan bekerja sama dengan AS untuk memonitor pergerakan Korea Utara.

Korea Utara dan Korea Selatan dipisahkan zona demiliterisasi, yang memisahkan kedua negara sejak Perang Korea pada 1950an.

Pada Selasa ini, militer Korut mengatakan sedang mempelajari rencana untuk pindah ke zona demiliterisasi.

Staf umum mengatakan pihaknya dalam siaga tinggi dan secara cepat akan melanjutkan segala keputusan pemerintah.

Pernyataan ini datang setelah adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengancam akan menyerang Korsel dengan militer pada Sabtu lalu.

"Saya merasa ini saatnya untuk memutuskan hubungan dengan pemerintah Korea Selatan," kata Kim Yo-jong.

Orang kepercayaan Kim Jong Un ini mengatakan telah menginstruksikan agar militer bersiap.

"Sampah harus dibuang ke tempat sampah," tegas Kim Yo Jong.

Melihat kecaman yang dilayangkan Kim Yo Jong, Korea Selatan menanggapi ancaman ini dengan serius.

Intelijen telah dikirim di sepanjang wilayah demiliterisasi dan Presiden Moon meminta agar diselesaikan dengan tenang.

Dia mendesak agar Pyongyang tidak terus meningkatkan ketegangan.

Sejatinya balon propaganda ini telah dilarang oleh perjanjian antara Presiden Moon dengan Kim Jong Un pada 2018 silam.

Namun aksi propaganda yang terus dilakukan para pembelot Korut menyebabkan pemerintah Korea Utara geram.

Lalu faktor kedua ketegangan ini lantaran Pyongyang marah Seoul tidak menanggapi desakan AS untuk memberlakukan sanksi yang tegas.

Pekan lalu, Pyongyang memutus semua komunikasi dengan Selatan termasuk hotline antara para pemimpin kedua negara.

Oleh sebab itu, para pembelot menilai Korut marah dengan menyebarkan selebaran berisi propaganda ke langit Korea Utara.

Selain itu para pembelot ini biasanya juga mengirim makanan, uang kertas USD 1, radio, hingga USB berisi drama dan berita Korea Selatan.

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved