Pembangunan Fly Over Kedungkandang Berpotensi Timbulkan Kemacetan, Dishub Siapkan Jalur Alternatif
Juni ini pembangunan fly over Kedungkandang, Kota Malang mulai dilakukan.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Taufiqur Rohman
Di antaranya bagi kendaraan bertonasi besar diharuskan melewati Pakis dan menuju ke arah Blimbing.
• Keinginan Terbesar M Hidayat Jelang Ultah Persebaya ke-93 Terkuak: Ingin Bawa Bajul Ijo Jawara Liga
Sedangkan untuk truk sedang dan mobil box atau mobil pribadi bisa melewati Jalan Danau Toba, Sawojajar atau Jalan Muharto.
Dan imbauan tersebut tidak berlaku bagi masyarakat yang berdomisili di daerah sekitar Jembatan Kedungkandang.
"Kalau warga sekitar yang hanya ingin ke Buring atau Kedungkandang bisa melewati Jalan KH Malik Dalam yang tembus ke Jalan Kedungkandang Gang VII, begitu sebaliknya," ucapnya.
Dishub juga akan menyiagakan sejumlah personel dalam rekayasa lalu lintas tersebut.
• Jelang Hari Bhayangkara ke-74, Polres Pamekasan Gandeng PMI Gelar Donor Darah
Personel akan disiagakan di titik-titik yang dianggap rawan menimbulkan kemacetan.
"Pastinya ada personel nanti yang berjaga. Kita lihat saja nanti ketika pembangunan mulai berjalan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang, Hadi Santoso beberapa waktu lalu menyampaikan, bahwa Surat Perintah Kerja (SPK) fly over Kedungkandang ini telah diterbitkan sejak Mei 2020.
Di mana konsep jembatan tersebut nantinya seperti jembatan layang yang dibangun di atas Jembatan Kedungkandang.
• Temui Ketua Umum PSSI, KONI Siap Dukung Kebangkitan Sepak Bola Indonesia di Tengah Covid-19
Jembatan layang tersebut diprediksi memiliki panjang sekitar 330 meter dengan lebar 14 meter.
Jembatan ini akan dibangun dengan kontruksi bangunan dengan kelas I dengan kemampuan menampung berat atau tonase kendaraan hingga 50 ton.
"Nanti jembatan di bawahnya tetap. Doakan saja proses pembangunannya lancar. Dan proses pembangunan akan menggunakan protokol Covid-19," tandasnya.