Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Surabaya

Arzeti Bilbina hingga Dirut PDAM Masuk Bursa Calon Pendamping Machfud Arifin di Pilkada Surabaya

PKB kembali memunculkan tiga nama dalam bursa Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya. Termasuk Arzeti Bilbina.

SURYA.CO.ID/FATIMATUZ ZAHROH
Anggota Komisi X DPR RI Arzeti Bilbina melakukan kunjungan kerja ke SMKN 1 Kota Surabaya, Selasa (2/10/2018) siang. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM - Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) kembali memunculkan tiga nama dalam bursa Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya.

Nama tersebut akan diusulkan menjadi pendamping Bakal Calon Wali Kota Surabaya yang diusung PKB, Machfud Arifin.

Ketiga figur tersebut antara lain Mujiaman Sukirno (Direktur Utama Perusahaan Air Minum atau PDAM Surya Sembada Kota Surabaya).

Kemudian, Arzeti Bilbina (artis sekaligus anggota DPR RI dari PKB), hingga Laila Mufida (Wakil Ketua DPRD Surabaya).

"Ketiga nama tersebut merupakan usulan dari kader PKB Surabaya," kata Ketua DPD PKB Surabaya, Musyafak Rouf ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (17/6/2020).

Menurut Musyafak Rouf, usulan itu disampaikan atas kapabilitas figur bersangkutan.

8 Rekomendasi PDIP untuk Pilkada Serentak Jatim Sudah Turun, Anak Pramono Anung Jadi Kandidat

"Kami menimbang potensi keterpilihan dan kemampuan memimpikan. Ketiga nama ini kami rasa memenuhi aspek tersebut," terangnya.

Nama tersebut nantinya akan diusulkan kepada Machfud Arifin.

"Usulan ini baru sebatas usulan lisan belum tertulis. Nanti, Pak Machfud yang akan menyeleksi," kata Musyafak Rouf.

Pihaknya menegaskan akan menghormati putusan nama akhir yang dipilih oleh Machfud Arifin.

"Prinsipnya, kami mengusung nama wali kota. Sedangkan nama wakil hanya sebatas usulan dan akan dipilih oleh Pak Machfud," terangnya.

Kapolda Jatim Tinjau Asrama Polisi Kletak, Wali Kota Madiun Mengaku Yakin Tekan Angka Covid-19

Ketiga nama tersebut memang telah mengemuka di internal PKB. Misalnya, nama Mujiaman yang sudah mengemuka di PKB sejak Januari lalu.

Mujiaman yang menjabat sebagai Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya sejak 2017 lalu dinilai memiliki kedekatan dengan Nahdliyin.

Selain itu, selama kurun waktu pasca dipilih sebagai Dirut, kinerja PDAM Surabaya mengalami peningkatan.

Pada laporan keuangan 2018, pendapatan usaha PDAM Surabaya mencapai Rp 709 miliar (meningkat dibandingkan 2017 yang baru mencapai Rp 663 miliar).

Optimis Diusung PKB Sebagai Calon Bupati, Kartika Hidayati Beber Kriteria Calon Pendampingnya

Pun demikian dengan Arzeti Bilbina.

Mantan model, dan pemain sinetron ini meraih suara 53.185 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur I (Surabaya-Sidoarjo).

Anggota DPR RI dua periode ini kini duduk di komisi X yang membidangi pendidikan, kesenian dan budaya, pemuda, olahraga, serta pariwisata.

Sedangkan Laila Mufida, Wakil Ketua DPRD Surabaya yang mendapatkan suara tertinggi di partainya dengan memperoleh 11.052 suara dari daerah pemilihan Surabaya III.

Di dapil yang membawahi Kecamatan Bulak, Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut, Trenggilis Mejoyo, Wonocolo, dan Gunung Anyar ini, Laila menempati peringkat kedua suara terbanyak.

Pilkada Surabaya 2020 Lanjut, Golkar Terjunkan 154 Kader Sosialisasikan Bakal Calon Machfud Arifin

Laila hanya kalah dari Adi Sutarwijono dari PDI Perjuangan (17.431 suara) yang kini menjadi Ketua DPRD Surabaya.

Sebelumnya, Musyafak Rouf menjelaskan, pembahasan nama Wakil Wali Kota Surabaya akan dilakukan setelah jadwal resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) keluar.

"Dari PKB, kami ajukan kalau sudah penjadwalan tetap. Kalau sekarang diajukan, terus di-PHP (gantung), kasihan," kata Musyafak Rouf pada akhir Mei lalu.

"Prinsipnya, wakil wali kota ini harus bisa menambah kekuatan. Kami nggak ngobral nama terlalu serius sebab kami juga menunggu momentum," katanya.

Menurut Musyafak Rouf, potensi bakal calon wakil wali kota dapat dilihat dari elektabilitas, popularitas, dan program kerja.

Surabaya Raya Disebut Berpotensi Terapkan PSBB Lagi, Pemkot Surabaya Berharap Tak Terjadi

"Sekarang, persoalan wakil, tidak signifikan mengubah pilihan rakyat apabila tak didukung dengan kapabilitas yang bersangkutan," katanya.

"Pertimbangan orang untuk memilih biasanya dilihat dari visi, program, hingga kemampuan memimpin. Kalau sudah semuanya, masyarakat memilih," katanya.

Selain itu, wakil juga harus bisa menjadi pelengkap figur kepala daerahnya.

"Wakil kan awak karo sikil (badan dengan kaki). Prinsipnya, sebenarnya masyarakat sudah punya pilihan. Tinggal memperkuat dengan kombinasi duet," pungkasnya.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved