Malang Raya Sepakat Perpanjang Masa Transisi Menuju New Normal, Ini Penyebabnya

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Malang Raya akhirnya memperpanjang masa transisi sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Hal tersebut dilakukan, setelah tiga kepala daerah di Malang Raya melakukan rapat evaluasi masa transisi di kantor Bakorwil III Malang, Sabtu (20/6).

Rapat tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Pangdiv II Kostrad dan Forkompimda Malang Raya.

Perpanjangan masa transisi tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, karena Malang Raya masuk ke dalam area dengan resiko sedang.

Yang artinya masih berada di zona warna orange, dan belum masuk ke dalam zona kuning ataupun zona hijau.

Menurutnya, suatu daerah baru bisa menerapkan New Normal ketika daerah tersebut sudah berada di zona hijau.

"Jadi Malang Raya masih masuk area resiko sedang. Dengan Kota Malang dan Kota Batu zona orange, dan Kabupaten Malang masih zona merah," ucapnya.

Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan, bahwa dalam perpanjangan masa transisi ini diharapkan Malang Raya bisa masuk ke zona kuning.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau agar tetap menjaga kedisiplinan di manapun mereka berada.

• UPDATE CORONA di Indonesia Sabtu 20 Juni 2020, Ada Tambahan 1.226 Kasus, Total 45.029 Pasien Positif

• Belum Sempat Berhubungan Badan, Kakek Ini Kejang saat Buka Resleting Celana, Teriak Minta Tolong

• UPDATE CORONA di Indonesia Sabtu 20 Juni 2020, Ada Tambahan 1.226 Kasus, Total 45.029 Pasien Positif

Yakni dengan tetap mengenakan masker dan tetap menerapkan physical distancing.

Khofifah optimis, jika disiplin masyarakat di Malang Raya bisa berjalan efektif, maka Malang Raya bisa masuk ke dalam zona hijau.

• Nojorono Tobacco International Rilis Produk Minak Djinggo Rempah: Sensasi Hangat & Aroma Menyegarkan

Dalam artian, Malang Raya bisa menjadi pelopor daerah lain dalam mengatasi percepatan penanganan Covid-19.

"Sesuai arahan Panglima TNI, bahwa yang berada di garda terdepan untuk kedisiplinan masyarakat adalah warga itu sendiri. Pesan beliau, saya minta tolong disampaikan, garda terdepan kedisiplinan adalah warga itu sendiri. Sebelum vaksin Covid-19 ditemukan, vaksin paling ampuh adalah disiplin," tandasnya.