Kajian Arkeolog UM, Temuan Kepala Kala di Tulungagung Diduga Tersurat dalam Nagarakretagama
Arkelog Universitas Malang (UM), Dwi Cahyono, menyebut temuan fragmen kepala kala sangat penting, karena diduga sebagai bagian besar di era Singhasari
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
“Karena keberadaannya sudah disebut dalam prasasti Mula Malurung dan Nagarakretagama,” tuturnya.
• Pemkab Blitar Gelar Doa Lintas Agama dan Pengajian Akbar Secara Virtual di Haul ke-50 Bung Karno
• Satgas Covid-19 NU Kota Malang Akan Periksa 24 Pesantren untuk Cegah Penularan Covid-19
Masih menurut Dwi, Candi Kalangbrat disebut dalam Nagarakretagama sebagai salah satu dari 27 pendharmaan yang direnovasi atas perintah dari maharaja Hayam Wuruk di era Majapahit.
Tujuannya untuk pemujaan arwah leluhurnya.
Nagarakretagama juga menyebut, candi ini termasuk ke dalam kelompok bangunan suci kerajaan (sudhamahaji).
• Terjadi Lonjakan Pasien Covid-19 di Tulungagung, Perilaku Masyarakat akan Dievaluasi
• Empat Pasien Covid-19 di Jawa Timur Berhasil Sembuh Berkat Terapi Plasma Convalescent
Oleh karena itu, secara arsitektural dan ilinigrafis amat boleh jadi bergaya seni Majapahit.
“Melihat ukuran kepala kala yang ditemukan, pasti candi itu berukuran sangat besar. Wajar jika saat itu renovasi candi ini menjadi 'proyek nasional' pada zamannya,” ungkap Dwi.
Editor: Dwi Prastika