Virus Corona di Jawa Timur
Empat Pasien Covid-19 di Jawa Timur Berhasil Sembuh Berkat Terapi Plasma Convalescent
Sejauh ini, terapi plasma convalescent berhasil menyembuhkan empat pasien Covid-19 bergejala berat dan sangat berat di Jawa Timur.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Terapi plasma convalescent untuk pengobatan penyakit infeksi Covid-19 di Jawa Timur terus dikembangkan.
Sejauh ini, terapi plasma convalescent berhasil menyembuhkan empat pasien Covid-19 bergejala berat dan sangat berat.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, mengatakan, saat ini sudah ada delapan orang pasien Covid-19 yang dilakukan terapi plasma convalescent.
Mereka adalah yang sudah bergejala berat dan sangat berat.
“Kita terus mengembangkan terapi plasma convalescent. Kita sudah memberikan terapi plasma convalescent pada delapan pasien dan empat di antaranya alhamdulillah sudah sembuh,” kata Joni Wahyuhadi saat jumpa pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (15/6/2020).
• Pemprov Jatim Distribusikan Mesin PCR dari BNPB ke 10 Rumah Sakit untuk Maksimalkan Tes Covid-19
• Fokus Kurangi Penularan Covid-19 di Malang Utara, Bupati Sanusi Berharap Tak Ada PSBB Lagi
Dikatakan pria yang juga Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya ini, kini ada sebanyak 20 orang yang bersedia donor plasma.
Mereka adalah orang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 dan sudah dinyatakan sembuh, yakni dalam dua kali swab dinyatakan negatif.
Mereka yang sudah mendaftar antre sebagai pendonor akan dilakukan screening.
Para pendonor akan dilakukan tes laboratorium apakah di dalam darahnya masih mengandung immunoglobulin G yang merupakan antibodi untuk virus SARS-CoV-2.
• 175 Tenaga Kesehatan di Jawa Timur Terpapar Covid-19, 6 Orang Gugur, Kota Surabaya Terbanyak
• UPDATE CORONA di Jatim Senin 15 Juni, Tambah 292 Orang, Total Kasus Positif Covid-19 Capai 8.053
Mereka pendonor juga harus dipastikan bebas penyakit yang membahayakan pasien Covid-19.
Biasanya, plasma dari pendonor diberikan pada pasien Covid-19 positif yang sudah menggunakan ventilator.
“Terapi ini memang masih ada yang pro dan kontra. Tapi bahwa ini memang penelitian yang basisnya riset. Yang diterapkan terapi ini yang ada di rumah sakit rujukan, biayanya dibiaya riset karena untuk screening ini mahal, kalau di rumah sakit swasta ya bayarnya besar,” ujar Joni Wahyuhadi.
• Banyak Masyarakat Tak Percaya Covid-19, Gugus Tugas Jawa Timur: Ini Tidak Main-main
• Pegawai Bakesbangpol Jatim Meninggal setelah Positif Covid-19, Khofifah akan Rapat dengan Kepala OPD
Meski begitu, Joni Wahyuhadi menegaskan, pemerintah tidak bisa memaksa setiap pasien Covid-19 yang telah sembuh mendonorkan plasma darahnya untuk terapi plasma convalescent.
Mereka yang mendonorkan harus berbasis kesukarelaanan. Sehingga pemerintah mengimbau pada sebanyak 2.317 pasien Covid-19 Jawa Timur yang sembuh bisa mulai menyumbangkan plasma darahnya.
Editor: Dwi Prastika