Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

KIAT Sukses Kusno Budidaya Bunga Puring Ayu Ting Ting di Blitar, Per Pot Dijual 800 Ribu, Tertarik?

Yang bisa membaca peluang usaha itu lah orang yang akan sukses. Sebab, peluang usaha itu ada di mana-mana. Inilah kiat sukses pembudidaya bunga puring

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/IMAM TAUFIQ
Kusno Widodo (47), warga Desa Boro, Kecamatan Selorejo (baju biru) adalah pembudidaya bunga Puring Ayu Ting Ting. 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Yang bisa membaca peluang usaha itu lah orang yang bakal sukses.

Sebab, peluang usaha itu ada di mana-mana, bahkan tak sedikit ada di sekitar kita. Cuma, kita sendiri yang seringkali tak jeli untuk melihatnya.

Kusno Widodo (47), warga Desa Boro, Kecamatan Selorejo, Blitar adalah mungkin salah seorang yang bisa membaca peluang usaha tersebut.

Di saat orang tak ada yang melirik untuk budidaya bunga puring, ia jauh-jauh hari sudah menyiapkannya.

Viral Video CCTV Perampok Tak Tega Lihat Korban Menangis, Kembalikan Barang Jarahan dan Beri Pelukan

Begitu mulai booming, ia tinggal memetik hasilnya. Karena memang, ia sudah banyak stok puringnya, mulai lokal sampai yang langka.

Bahkan, tempat usahanya, seluas sekitar 1.000 m2, yang ada di samping pekarangan rumahnya itu kini sering dikunjungi pembeli.

Seperti Senin (22/6/2020) siang, ada tiga tiga orang yang mengaku dari Kota Batu.

Mereka itu pedagang bunga, yang sedang kulakan ke Widodo.

Ketiganya membawa pik up dan masing-masing memborong sekitar 200 polybag atau senilai sekitar Rp 800 ribu.

Sebab, yang dibeli hanya puring jenis lokal, untuk dijual kembali.

"Ya, tiap hari ada saja sampai kami ini sering kehabisakan stok. Padahal, kami sudah menyiapkan lama dengan dibantu lima orang (tetangga)," ungkapnya.

Selain melayani pedagang lokal, Widodo juga punya banyak pelangan dari luar kota.

Malah, dengan banyaknya stok puring-puring langka, pelanggan dari luar jawa, mulai memborongnya.

Soekarno Gagal Kabur Saat Soeharto Berkuasa, Pengawal Sebut karena 1 Hal hingga Pesan untuk Megawati

Katanya, seringkali puringnya dikirim ke pelanggan tetapnya, yang asal Pinrang, Sidrab, Bone (Sulawesi Selatan).

Untuk pelanggan dari Bone, biasanya sekali beli bisa sampai Rp 5 juta karena yang dibeli kebanyakan jenis puring yang langka.

Seperti puring yang biasa disebut di pasaran puring Poskar dan Ayu Ting Ting.

Itu disebut puring Ayu Ting Ting karena bentuk daunya imut-imut dan warnanya kemerah-merahan.

"Nggak tahu siapa yang memberi nama, namun orang-orang menyebut puring Ayu Ting Ting, nama artis dangdut itu," papar suami Ny Rusiati ini.

Reaksi Muzdalifah Foto Mesra bareng Suami Diprotes Tua, Cuek Komentar Pedas? Lihat Penampilannya

Mengapa ia jatuh cinta pada usaha bunga yang punya nama latin Codiaeum variegatum ini?

Menurutnya, itu karena tingkat risikonya hampir tak ada karena bunga puring itu mudah tumbuh.

Bahkan, cukup ditancapkan saja, itu bisa tumbuh.

Malah, tak butuh perawatan khusus karena sering kali tak disiram beberapa hari masih bisa bertahan.

Karena itu, puring itu sering tumbuh liar di mana-mana, bahkan tak jarang dijadikan pagar pekarangan.

"Bagi orang yang nggak paham ya seperti itu. Bisa dijadikan pagar pekarangan, juga bisa dibuat pakan kambing," paparnya yang mengaku sudah enam tahun menekuni usaha itu.

Bunga Puring Ayu Ting Ting.
Bunga Puring Ayu Ting Ting. (SURYA/IMAM TAUFIQ)

Ia mengaku, awalnya ia membudidayakan puring itu karena dapat pesanan dari temannya, untuk disuruh membuat taman di beberapa tepi jalan raya di wilayah Kabupaten Blitar.

Karena tak punya stok, bapak dua anak ini beli ke Kota Batu.

"Di Batu, katanya bunga itu cukup laku keras sehingga kami akhirnya mulai membudidayakan dengan mencari di pagar pekarangan orang," ujarnya.

Dari coba-coba itu, akhirnya banyak pembeli yang datang. Kini, ia punya empat empat lahan, tiga di antaranya buat pembibitan sedang satu lahan lagi buat mendisplay bunga puring yang siap dijual.

Katanya, ia mengaku sudah punya stok berbagai varietas puring, mulai lokal, sampai yang langka.

Tips Pengamat Ekonomi Unair Agar Usaha Rekreasi Bisa Bertahan saat Pandemi, Inovasi Jadi Kuncinya

Seperti puring Poskar, dan Kirana, yang punya karakter daunnya bersinar jika kena sorot lampu.

Itu karena warna daunnya mengkilat agak kekuning-kuningan dengan paduan hitam kemerah-merahan dan bentuk daunnya oval.

Sementara, puring mentimun dan sakura, daunnya panjang, warnanya bervariasi.

Itu domonasi warna hijau dengan bibir daun agak kekuning-kuningan. Itu kebanyakan disuka pembeli lokal.

Ada satu lagi jenis puring kura-kura. Itu disuka banyak peminat karena daunnya melintir dengan daun lebar. Sedang, daunnya yang panjang melintir itu jenis puring jet dan keris.

Bunga Puring Ayu Ting Ting.
Bunga Puring Ayu Ting Ting. (SURYA/IMAM TAUFIQ)

"Meski bisa dibilang langka namun harganya tak mahal atau sekitar Rp 80 ribu per polibek, dengan tinggi sekitar 1 meter. Jenis ini laku keras karena bentuknya bagus namun terjangkau," ujarnya yang mengaku bisa menghidupi keluarganya dari usaha budidaya puring tersebut.

Bukti sukses, ia mengaku sudah tak binggung untuk mencari penghasilan lainnya.

Malah, ia sudah bisa beli beberapa lahan atau pekarangan buat memperbesar usahanya.

Belum lagi, ia juga menginvestasikan hasilnya buat beli sawah.

"Jika dulu saya jadi buruh atau kuli, kini alhambudillah saya sudah bisa menggaji tetangga, yang ikut kerja di sini. Ya rata-rata sebulan, kami masih mendapatkan penghasilan bersih sekitar Rp 15 juta," ungkapnya.

Bunga Puring Ayu Ting Ting.
Bunga Puring Ayu Ting Ting. (SURYA/IMAM TAUFIQ)

Bahkan, ia tak hanya memotivasi buat orang yang lagi bingung mencari pekerjaannya.

Kini ia sudah berhasil meyakinkan para tetangganya untuk membudidayakan puring tersebut. Tak pelak, untuk menuju ke rumahnya, di sepanjang jalan gangnya, itu banyak tanaman puring di polibek

Itu tak lain, usaha para tetangganya. Mereka juga tertarik membudidayakan puring, dari motivasi Widodo.

Bahkan, selama ini Widodo yang menampungnya, untuk dijual kembali. Itu karena Widodo seringkali kehabisan stok.

"Dengan keterlibatan para tetangga itu, kami bisa memberikan penghasilan tambahan karena tak lagi hanya mengandalkan panen di sawah. Ya, ada kalau 20 KK yang kini melakukan budi daya seperti kami," ujarnya.

Dari keberhasilannya membangkitkan motivasi para tetangganya itu, Wododo kian dikenal namanya. Malah, beberapa pejabat, siap membantu pemasarannya.

Di antaranya, Eko Proyono, Kades Boro, Sukardi, mantan Sekda Madiun, dll.

"Ya, ada beberapa yang datang ke sini. Namun, kami masih mengandalkan pelanggan lama. Itu pun sering kehabisan stok. Seperti saat ini, kami masih punya stok tanaman puring sekitar 5.000 polibek dan 2.000 yang siap jual," pungkasnya.

Penulis: Imam Taufiq

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved