Virus Corona di Malang
1 ASN Pemkab Malang Reaktif Covid-19 Bakal Diswab, Bupati Sanusi: Kalau Positif Tidak Boleh Kerja
Bupati Malang, Muhammad Sanusi benarkan ada satu ASN Pemkab Malang yang reaktif virus Corona. Tunggu tes swab, kalau positif tidak boleh kerja.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bupati Malang, Muhammad Sanusi membenarkan ada salah satu ASN Pemkab Malang yang reaktif virus Corona ( Covid-19 ), Rabu (25/6/2020).
ASN tersebut diketahui mengisi jabatan sebagai Kepala Bagian Hukum ( Kabag Hukum ) .
"Laporan dari Dinkes itu benar. Yang ada resiko kita rapid test," ujar Sanusi saat ditemui di Pendopo Peringgitan Agung.
• Tak Ada Pria di Dalamnya karena Benci, Suku Wanita di Pedalaman Amazon Punya Cara Brutal Dapat Anak
• Pasangan Selingkuh Bunuh Diri Bareng dan Tinggalkan Surat Ancaman, Akan Saya Goyang dari Alam Baka
Guna memastikan kondisi kesehatan bawahannya, Sanusi memerintahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang untuk rutin melakukan rapid test bagi. Minimal satu minggu sekali.
"Baru rapid test semua ASN, kepala dinas saya perintahkan rapid seminggu sekali," ungkap Sanusi.
Rapid test tersebut juga berlaku untuk instansi selain Pemkab Malang.
"DPRD kita rapid, Kodim juga kita rapid semua guna memastikan mereka dalam keadaan prima," jelas politisi PDIP itu.
• Daftar Promo Spesial Bulan Juni 2020, Burger King, Richeese Factory, PHD hingga J.CO
• NEWS VIDEO - Black Canyon Coffe Sterilkan Peralatan Makan Pakai Box UV, Perketat Protokol Kesehatan
Sanusi menyakini, hasil reaktif rapid test bukan jadi acuan utama yang bisa mendiagnosa seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak.
"Reaktif (positif Covid-19 rapid test) itu tidak pasti Covid-19. Jadi mungkin ada gejala lain sehingga kadang-kadang hasilnya reaktif. Pastinya itu harus dilakukan swab test," beber pria yang mengawali karir politik sebagai anggota DPRD Kabupaten Malang ini.
Pemkab Malang baru mengambil kebijakan swab test bagi ASN yang sudah menjalani rapid test dua kali dengan hasil reaktif.
• Daftar Promo Spesial Bulan Juni 2020, Burger King, Richeese Factory, PHD hingga J.CO
"Hasil reaktif, swabnya mengikuti. Lalu pada saat rapid kedua dia reaktif lagi ya dilakukan swab," tutur Sanusi.
Sanusi menyadari pelaksanaan test swab tidak bisa dilakukan sewaktu-waktu secara insidentil. Melainkan harus mengikuti antrian.
"Swab harus daftar dulu. Ya langsung dimintakan saja kalau mau swab, nanti tinggal nunggu waktu giliran. Karena yang minta swab itu ribuan orang," terang Sanusi.
Terakhir, pria penghobi koleksi burung hias itu menegaskan, ASN yang mendapati hasil reaktif adalah Kabag Hukum. Sehingga dalam dekat akan dilakukan rapid test kedua sebelum melakukan test swab.
"Kalau positif tidak boleh kerja harus isolasi mandiri," himbaunya.
Penulis: Erwin Wicaksono
Editor: Heftys Suud