Protes Soal BLT, Warga di Bengkulu Serang Perangkat Desa & Terlibat Baku Hantam, Kades: Sudah Mampu
Warga di Bengkulu terlibat baku hantam dengan perangkat desa karena masalah BLT. Simak kronologinya berikut ini!
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SELUMA - Warga dari 25 KK di Bengkulu protes saat namanya dicoret dari daftar penerima BLT.
Tak terima namanya dicoret, mereka lalu menyerang perangkat desa dan terlibat baku hantam.
Menurut Kades setempat, mereka wajar tidak mendapatkan BLT lantaran dinilai sudah mampu.
Rata-rata mereka sudah mempunyai mobil dan motor.
Simak kronologi selengkapnya di bawah ini!
Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Talang Panjang, Kecamatan Ilir Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu berubah menjadi arena baku hantam antara perangkat desa dengan warga.
Baku hantam tersebut dipicu protes warga yang namanya dicoret dari daftar penerima bantuan.
Dua orang terluka dalam kejadian tersebut hingga harus mendapatkan perawatan medis.
• Aksi Jambret HP 2 Pria Surabaya Gagal Gegara Portal Jalan Ditutup, Bogem Melayang, Lihat Nasibnya
• Viral Anak Gadis Tertangkap Basah Ayahnya di Hotel, Masih Pakai Seragam: Kowe Percuma Takkon Sholat
• Tragedi Istri Lihat Suami Tewas Ditembak Begal di Depan Matanya, Kondisi Pilu, Harta Dibawa Kabur
Kejadian ini bermula saat sekelompok warga datang ke kantor balai desa setempat pada Jumat (26/6/2020) lalu.
Warga datang ke balai desa untuk melayangkan protes karena namanya dicoret dari daftar penerima bantuan.
Di saat bersamaan, perangkat desa sedang membagikan BLT di balai desa kepada warga penerima.
Warga yang protes kemudian meminta pembagian BLT tersebut dihentikan.
Mereka kemudian menyerang perangkat desa yang sedang bekerja.
• Jelang New Normal, Wisata Religi Sunan Bonang Batasi 50 Peziarah Setiap Masuk Aula Makam
• 32 Desa di Sampang Belum Distribusikan BLT DD, Masih Proses Verifikasi Data Jadi Penyebabnya
• TNI - Polri Kawal Penyaluran BLT Hingga Tingkat Desa di Kabupaten Lamongan

Sempat terjadi baku hantam antara perangkat desa dengan warga.
Akibatnya dua warga terluka. Mereka pun segera diobati oleh pihak desa.