Berita Arema FC
Ini Kisaran Gaji yang Dikeluarkan Arema FC per Bulan untuk Pemain-Pelatih saat Kompetisi Bergulir
Mulai September, klub Liga 1 2020 wajib membayar gaji pemain dan pelatih kisaran 50 persen dari nilai kontrak awal. Berapa yang dikeluarkan Arema FC?
Penulis: Dya Ayu | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Dya Ayu
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Mulai bulan September atau sebulan sebelum kompetisi kembali bergulir, seluruh klub Liga 1 2020 memiliki kewajiban baru membayar gaji pemain dan pelatih kisaran 50 persen dari nilai kontrak awal.
Ini terjadi karena renegosiasi kontrak yang telah diputuskan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI ).
Sebelumnya, sejak bulan Maret hingga Agustus mendatang, klub memiliki kewajiban membayar gaji pemain dan pelatih, maksimal sebesar 25 persen dari kontrak gaji awal.
• Pelatih Kiper Arema FC Bocorkan Kondisi Terbaru Utam Rusdiana yang Baru Comeback seusai Lama Absen
• Libur Liga 1 2020 Terlalu Lama, Pelatih Persik Ibaratkan Persiapan Kompetisi Mulai dari Nol Lagi
Hal ini karena kompetisi dihentikan lantaran pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Besaran uang per bulan yang harus dikeluarkan manajemen Arema FC untuk membayarkan gaji pemain dan pelatih, 25 persen dari kontrak awal total yakni Rp 575 juta.
Sehingga apabila saat kompetisi sudah kembali bergulir, dan klub wajib membayar gaji sebesar 50 persen, maka terhitung klub harus menyiapkan sekitar Rp 1.150.000.000 per bulan, mulai bulan September atau satu bulan sebelum kompetisi dimulai.
"Kami tegaskan, tidak ada ceritanya renegosiasi kontrak ini agar klub berhemat. Ini untuk meminimalisir kerugian yang tentunya dialami semua klub karena wabah virus Corona. Kondisi normal saja kami rugi kok, apalagi seperti sekarang," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo pada TribunJatim.com, beberapa waktu lalu.
• Kaget Dirinya Ramai Diberitakan, Matias Malvino Beri Jawaban Soal Renegosiasi Kontrak di Arema FC
• Persebaya Tak Setuju Liga 1 2020 Dilanjutkan, Azrul Nilai Kompetisi Tak Layak Digelar saat Pandemi
Lebih lanjut Ruddy Widodo mengatakan, saat ini yang terpenting bukan soal hitung-hitungan rugi atau untung, namun bagaimana caranya mengembalikan industri sepak bola Indonesia yang vakum empat bulan karena virus Corona.
"Anggap saja ini hobi. Jadi nafas dan semangatnya sekarang itu demi recovery kebangkitan industri sepak bola Indonesia. Lagipula nanti kalau Liganya bagus, sepak bolanya bagus, klubnya bagus otomatis kesejahteraan pemain dan pelatih juga bagus. Kalau ada penyesuaianpun gaji mereka juga masih tinggi-tinggi. Yang penting industri ini tumbuh kembali," jelasnya.
Editor: Dwi Prastika