Virus Corona di Lamongan
Calon Mahasiswa Keluarga Tak Mampu Bisa Rapid Test Gratis di RSUD dr Soegiri, Begini Persyaratannya
Sebanyak 231 calon mahasiswa baru (camaba) di Lamongan yang akan mengikuti UTBK antusias soal rapid test gratis di RSUD dr Soegiri.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Sebanyak 231 calon mahasiswa baru (camaba) di Lamongan yang akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) menyambut gembira layanan rapid test yang diselenggarakan RSUD dr Soegiri Lamongan.
Pasalnya, rapid test itu diberikan cuma-cuma alias tanpa bayar untuk para calon mahasiswa yang hendak masuk melalui jalur SBMPTN.
"Hari pertama ini ada 231 rang yang rapid test," kata Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD dr Soegiri, dr Tulus Pujianto, Senin (6/7/2020).
• Penularan Covid-19 Meningkat, Ngandat Kota Batu Terapkan PSBL, Warga Wajib Lewat Bilik Disinfektan
Rapid test gratis diberikan untuk membantu camaba kurang mampu yang akan mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri di Surabaya.
Rapid test gratis digelar selama 3 hari mulai hari ini sampai Rabu (8/7/2020).
Pelaksanaan mulai pukuk 08.00 WIB sampai pukul 12 .00 WIB.
• Yan Vellia Kuak Hubungan Asli dengan Saputri, Tugas Profesional: Saya Teknis, Keuangan Semua Bude
• Rumahnya Disebut Tak Semegah Artis Lain, Nafa Urbach Serius Tanya: Aku Memang Orang Kampung Mbak
Ada persyaratan yang harus dipenuhi para calon mahasiswa untuk bisa rapid test gratis di antaranya, Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), fotocopy kartu peserta UTBK, foto copy KTP Lamongan.
"Kalau warga luar Lamongan tidak bisa dilayani," kata Tulus.
Jika seluruh persyaratan sudah lengkap, peserta tinggal mendaftar ke loket pendaftaran RSUD dr Soegiri Lamongan untuk dapat mengikuti rapid test.
• Kasus Pasien Positif Covid-19 di Blitar Terus Bertambah, Pemkot Batasi Jam Operasional Tempat Publik
Petugas tidak membatasi jumlah rapid test, berapapun akan dilayani oleh RSUD dr Soegiri, asalkan masih sesuai jam kerja, selama tiga hari berlangsung dengan jam kerja sesuai yang sudah ditetapkan.
Tidak ada pembatasan, berapapun jumlah pemohon akan dilayani sampai hari terakhir.
Kalau jam sudah tutup, akan dilanjutkan keesokan harinya.
• VIRAL Pernikahan Ricuh karena Keluarga Rebutan Makanan, Adu Jotos & Korban Berjatuhan, Ending Miris
Kesempatan ini tidak hanya bagi camaba yang akan mengikuti UTBK, para santri juga mendapat kesempatan yang sama.
"Para santri yang mau balik ke pesantren bisa mendapat rapid test. Ketentuannya asal ada SKTM dari desa setempat, " katanya.
Kembali dipastikan, rapid test gratis hanya diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu.
Sementara bagi camaba peserta UTBK yang berasal dari keluarga mampu atau non SKTM yang melakukan rapid test di RSUD dr Soegiri Lamongan, dikenakan biaya sebesar Rp 180 ribu.
"Biaya itu cukup murah," pungkasnya.
Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Arie Noer Rachmawati