Virus Corona di Jawa Timur
Strategi Gugus Tugas Jatim Cegah Penularan Covid-19 di Kalangan Tenaga Medis, Rutin Swab PCR Test
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi menegaskan perlindungan tenaga kesehatan terus dilakukan
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi menegaskan perlindungan untuk tenaga kesehatan terus dilakukan.
Selain penegakan penggunaan protokol kesehatan, yang juga dilakukan adalah melakukan skrining ketat pada setiap tenaga kesehatan yang bertugas.
Agar diagnosa cepat dan tepat dilakukan sehingga bisa segera melakukan pemutusan mata rantai penularan Covid-19.
• Petugas Medis Disebut Jadi Klaster Baru Covid-19 di Pamekasan, Gugus Tugas: Total 14 Positif
Seperti di RSUD Dr Soetomo, dikatakan Joni, skrining dilakukan dengan rutin swab PCR Test setiap kali nakes akan bertugas, saat bertugas dan saat selesai bertugas.
“Skrining itu kami lakukan rutin setiap awal mulai bekerja, saat bekerja dan saat rotasi pindah tugas. Jadi kita selalu tes, dan banyak teman-teman ketahuannya saat skrining tersebut ternyata positif,” kata Joni, Senin (6/7/2020).
Biasanya untuk sistem rotasinya biasanya dilakukan setiap dua pekan sekali atau sebulan sekali. Dan hal tersebut bergantung penugasannya.
• Pria Bawa Preman Sekampung ke Resepsi Mantan, Video Dulu Viral: Diobrak-abrik, Mempelai Mengenaskan
• Curhat Engku Emran Kuak Kerinduan, Mantan Bella Ingat Masa Lalu, Pesan ke Aleesya: Moga Tetap Datang
Selain itu di RSUD Dr Soetomo juga sudah mengupayakan untuk membuat ruang isolasi khusus semua bertekanan negatif.
Agar risiko penularan bisa segera diminimalisir dengan adanya ruang tekanan negatif.
Dijelaskan Joni, untuk melindungi nakes penggunaan APD juga diperlengkap. Dan protokol kesehatan diperketat tidak hanya nakes yang menangani pasien Covid-19, melainkan semuanya.
• Curhat Calon Mahasiswa Kediri Nyaris Batal Ikut UTBK, Terbantu Rapid Test Gratis Pemkot: Bersyukur
Hal ini karena OTG di Jawa Timur sudah semakin meningkat.
Pasalnya jumlah OTG di Jatim per 4 Juli 2020 sudah mencapai 166.568 orang.
Sehingga sejatinya yang berhati-hati bukan hanya nakes melainkan masyarakat di lapangan.
• Rapid Test Rp 200 Ribu di RS Adi Husada Undaan Wetan, Khusus Pelajar dan Pengajar, Ini Syaratnya
Menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir adalah cara yang ampuh dalam melindungi diri.
Tidak hanya itu Joni juga menyarankan agar kedisiplinan masyarakat juga harus dilakukan.
Mengingat saat ini transmission rate atau angka penularan dan attack rate masih belum menurun.
Attack rate Covid-19 di Jatim saat ini 28,6 per 100.000 penduduk.
• Kisah Polisi di Malang yang Makamkan 5 Jenazah Sehari Saat Pandemi Covid-19, Tidur di Nisan
Sedangkan untuk Kota Surabaya attack ratenya 198 orang per 100.000 penduduk dan untuk Surabaya Raya attack ratenya adalah 119,8 per 100.000 penduduk.
“Maka rekomendasi kami adalah agar bisa mengurangi penularan nakes adalah dengan mengurangi kasus. Bagaimana caranya masyarakat didorong terus untuk disiplin protokol kesehatan, perbup dan perwali diperketat, sanksinya dipertegas supaya masyarakat semakin disiplin,” tegasnya.
Per tanggal Juni 2020, nakes Jatim yang terpapar Covid-19 sudah mencapai 263 orang. Dengan jumlah rincian terbesar adalah perawat sebanyak 68 orang, dan dokter mencapai 60 orang.
Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Arie Noer Rachmawati