Hasil Rapid Test Covid-19 Mendadak Diganti Reaktif, Peserta UTBK Unair Surabaya Down dan Kebingungan
Postingan peserta UTBK di Universitas Airlangga Unair Surabaya viral di media sosial. Ia mengaku kaget hasil rapid test-nya diubah reaktif.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Postingan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer ( UTBK ) di Universitas Airlangga ( Unair ) Surabaya viral di media sosial, Selasa (7/7/2020).
Peserta bernama Daffa Dzaki membagikan keluhannya di media sosial terkait UTBK dan hasil rapid test virus Corona ( Covid-19 ).
Lewat akun Instagram pribadinya, Daffa Dzaki bercerita di Instastory.
Daffa Dzaki mengaku batal mengikuti UTBK Unair karena hasil rapid test mendadak diganti reaktif.
Sebelumnya Daffa Dzaki mengakui hasil rapid testnya nonreaktif.
Dalam postingannya itu, Daffa Dzaki menandai akun Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dan Unair Surabaya.
• Resmi Hari Ini, TPS Tanjung Perak Surabaya Berlakukan Layanan Satu Pintu Pabean-Karantina
• Ratusan Peserta UTBK-SBMPTN 2020 Jalani Rapid Test di Surabaya, Hasilnya 49 Reaktif: Isolasi & Swab
"Saya di Story udah nge-tag Bu Risma (Wali Kota Surabaya), sama Unair. Udah dilihat sama Unair tapi gak komentar apa-apa," kata Daffa Dzaki saat dihubungi, Selasa (7/7/2020).
Daffa Dzaki mengaku bingung lantaran tak ada arahan penanganan lebih lanjut setelah dinyatakan reaktif.
"Sampai malam ini saya gak dapat arahan dari pihak manapun dari Unair atau Dinas Kesehatan Surabaya. Di Instagram padahal Unair juga sudah liat. Saya cek email juga gak ada pesan, saya juga udah telepon hotline tapi belum ada respons sama sekali," ungkapnya.
• Peserta UTBK SBMPTN yang Positif dan Reaktif di Universitas Jember Punya Kesempatan Ujian
• 740 Calon Peserta UTBK SBMPTN Ikut Rapid Test Gratis di Surabaya, 49 Orang Dinyatakan Reaktif
Selain itu, kata Daffa Dzaki, kejadian itu membuat dirinya down, padahal saat itu sudah merasa siap untuk mengikuti ujian.
"Ya reflek down mental saya. Seharusnya kalau memang ada yang salah, saya kan bisa dihubungi jam 9-10 pagi setelah rapid test yang semula nonreaktif keluar," tandasnya.
Editor: Dwi Prastika