Virus Corona di Jember
Peserta UTBK SBMPTN yang Positif dan Reaktif di Universitas Jember Punya Kesempatan Ujian
Beberapa peserta UTBK SBMPTN di Universitas Jember melapor jika mereka terkonfirmasi positif terpapar Corona, dan memiliki hasil reaktif rapid test
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dilaporkan ada yang positif terpapar Virus Corona, dan memiliki hasil reaktif dari pemeriksaan tes rapid.
Meski begitu, mereka yang positif dan reaktif tetap memiliki kesempatan untuk mengikuti UTBK SBMPTN tahun 2020 melalui skema relokasi waktu ujian.
Beberapa peserta UTBK SBMPTN di Universitas Jember melapor jika mereka terkonfirmasi positif terpapar Corona, dan memiliki hasil reaktif dari rapid test. Mereka yang melapor ini merupakan peserta UTBK di tahap I yang berlangsung mulai 5 - 14 Juli 2020.
Dari informasi yang dihimpun Surya, ada satu peserta yang melaporkan positif terpapar Corona dan kini sedang dirawat di rumah sakit. Peserta itu berasal dari luar Kabupaten Jember.
Peserta tersebut terkonfirmasi positif Corona setelah mendaftar UTBK. Pada Minggu (5/7/2020), panitia lokal mendapatkan kabar jika peserta itu sudah negatif dari tes swab terakhir. Tetapi dia masih dirawat di rumah sakit, untuk menjalani satu kali lagi tes swab.
• Cara Wali Kota Risma Ingatkan Warga Surabaya Patuhi Protokol Kesehatan, Naik Motor dan Bagi Masker
• Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar Gratiskan Rapid Tes Peserta UTBK SBMPTN
• Usai Giat Kerja Bakti, Warga di Malang Justru Malah Membuat Kebakaran Lahan, Lihat Endingnya
Sementara itu, untuk peserta yang reaktif terdata ada empat orang. Mereka diketahui reaktif ketika menjalani rapid test sebagai syarat mengikuti UTBK SBMPTN di Universitas Jember.
Mereka yang positif dan reaktif tidak ikut dalam ujian hari pertama, Minggu (5/7/2020). Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) memiliki aturan, bagi mereka yang tidak bisa mengikuti UTBK SBMPTN maka mereka harus melapor melalui email. Termasuk peserta UTBK SBMPTN di Universitas Jember (Unej). Sebab mereka yang positif, dan reaktif tidak boleh mengikuti ujia. Karenanya, mereka harus melapor.
Selanjutnya panitia lokal UTBK SBMPTN akan melaporkan laporan tersebut ke panitia pusat. Panitia pusat akan menindaklanjuti laporan itu, untuk mengetahui peserta mana yang bisa mendapatkan relokasi waktu ujian, atau tidak.
"Berdasarkan peraturan dari LTMPT, mereka yang bisa mendapatkan relokasi waktu ujian karena disebabkan 'force majeure' yakni wabah Covid-19 atau bencana alam," ujar Kepala Sub Bagian Humas Universitas Jember Rokhmad Hidayanto kepada Surya, Minggu (5/7/2020).
Sementara itu, Rektor Universitas Jember Iwan Taruna menegaskan, mereka yang positif dan reaktif tetap memiliki kesempatan mengikuti UTBK SBMPTN. Mereka yang positif, serta reaktif dari hasil tes rapid harus menjalani perawatan dan isolasi mandiri.
"Sampai mereka dinyatakan sehat. Mereka tetap memiliki kesempatan mengikuti UTBK karena akan ada relokasi waktu ujian untuk mereka. Ada waktu cadangan di bulan Agustus, sebagai salah satu waktu relokasi tersebut," ujar Iwan usai memantau pelaksanaan UTBK SBMPTN Unej di hari pertama, Minggu (5/7/2020).
UTBK SBMPTN tahun ini digelar di tengah pandemi Corona. Pelaksanaan ujian digelar dalam dua tahap yakni tahap I mulai 5 - 14 Juli, dan tahap II mulai 20 - 29 Juli. Pelaksanaan ujian menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan secara ketat, seperti yang terlihat di Unej di hari pertama UTBK, Minggu (5/7/2020).
Terdata ada 12.081 peserta yang memilih Unej sebagai lokasi UTBK SBMPTN. Karena menerapkan protokol keselamatan dari Virus Corona, per hari hanya ada dua kali/sesi ujian dari rencana awal empat sesi. Setiap sesi hanya diikuti oleh 360 orang, atau 720 orang per hari. Mereka mengikuti ujian di 18 ruangan yang tersebar di sejumlah fakultas di Unej. (Sri Wahyunik/Tribunjatim.com)