Kuliner Surabaya
Mangut Iwak Pe Kuah Pedas Bikin Kemringet, Pilih dan Ambil Sendiri Di Depot Bu Mus
Mendengar nama Ikan Pari atau dikenal Iwak Pe, sudah terbayang dengan dimasak mangut Pe atau di penyetan.
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Taufiqur Rohman
Saat jam makan siang depot ini dipastikan penuh, pengunjung harus antri untuk mengambil makanan.
Di tambah lagi rasa pedas pada mangut iwak Pe dan asem asem ikan bandeng.
Di jamin akan berkeringat saat menyantap kuliner khas Suroboyo ini.
Banyaknya pilihan menu yang dihidangkan serta layanan ala prasmanan, menjadikan pengunjung di depot ini puas.
"Lebih enak bisa memilih sendiri dan puas kalau ambil sendiri," kata Yoyon saat makan siang.
• Sikap Ashanty Jadi Orangtua Bikin Dorce Gamalama Salut, Ibu Sambung Aurel dan Azriel: Saya Itu Galak
• Diduga Terlibat Kasus Kematian Bocah di Pasuruan, Polisi Amankan Dua Orang: Saksi Melihat
Mangut Iwak Pe menjadi menu kesukaannya, dengan kuah yang banyak serta cabe rawit ia terlihat lahap dan berkeringat.
Hj Mistin yang mengelola depot ini mengatakan setidaknya setiap hari ada sekitar 20 menu yang disajikan secara prasmanan.
"Pengunjung bisa sesukanya mengambil porsi makanan sendiri. Setelah mengambil makanan nanti baru dihitung, " katanya.
• Meremehkan, Presiden Brasil Positif Corona, Mantan Menkes Ungkap Kebiasaannya: Peluk-peluk Orang
• Kisah Wanita Menikah 12 Kali, Tak Ada yang Bertahan Meski Sehari, Kapok Malam Pertama, Ending Bui
Untuk harga bervariasi tergantung dari lauknya. Untuk Iwak Pe misalnya, harga mulai Rp 15.000 sampai Rp 17.000. Gurami acar Rp 18.000, Asem asem Bandeng Rp 15.000, Rawon Rp 15.000, aneka tumis dan sayuran kalau makan di tempat Rp 2.000.
Urusan kekhasan rasa, Bu Mus ini berani diadu dengan depot lainnya.
"Kekhasan rasa sudah menjadi ikon di depot ini, semua menu kami masak sendiri," katanya.
Kekhasan itu kata Bu Mus misalnya untuk bumbu yang dibuat secara khusus dengan memperbanyak rempah-rempah yang dibiarkan menyerap ke daging dan tulang dari ikan yang dimasak.