Aktivis Ecoton Gelar Poster Protes Pencemaran Mikroplastik Air Sungai Brantas Kediri
Aktivis lembaga kajian Ekologi dan konservasi lahan basah ( Ecoton ) menggelar aksi memprotes pencemaran mikroplastik air Sungai Brantas Kediri.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Didik Mashudi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Aktivis lembaga kajian Ekologi dan konservasi lahan basah ( Ecoton ) menggelar aksi memprotes pencemaran mikroplastik air Sungai Brantas.
Protes dilakukan dengan menggelar poster di Sungai Brantas Kota Kediri, Minggu (12/7/2020).
Sejumlah poster yang digelar di antaranya bertuliskan, "Kali Brantas Tercemar Mikroplastik," "72 Persen Iwak Kali Brantas Nguntal Plastik," "Stop Tas Kresek Botol Plastik Styrofoam," "Tolak Plastik Sekali Pakai Biang Polusi Mikroplastik Kali Brantas."
Selama dua hari, pegiat Ecoton telah melakukan penelitian dan pengambilan sampel air Sungai Brantas yang ada di wilayah Papar, Kabupaten Kediri dan Kota Kediri.
Dari hasil penelitian menyebutkan, Sungai Brantas di wilayah Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, dan Surabaya telah tercemar mikroplastik yang bersumber dari sampah plastik dan limbah industri.
Saat menggelar aksi, Sofi Azilan Aini tak henti-hentinya berteriak menolak pemakaian tas kresek.
• Tertibkan Jam Malam, Satpol PP Kota Kediri Temukan Botol Bekas Miras, KTP Pengelola Warung Diamankan
• Kota Blitar Zona Kuning Covid-19, Siswa Tetap Belajar Online dari Rumah di Tahun Ajaran 2020/2021
"Tolak, tolak tas kresek, tolak tak kresek sekarang juga, bebaskan Brantas dari mikroplastik," ungkapnya.
Mahasiswi salah satu kampus di Surabaya ini mengajak warga di sepanjang aliran Sungai Brantas untuk mengurangi pemakaian tas kresek, sedotan, styrofoam, sachet, botol plastik air minum dalam kemasan, dan popok bayi.
Sementara Thara Bening Sandrina, peserta lainnya berupaya mendorong Pemprov Jawa Timur, pemerintah kota atau pemerintah kabupaten di wilayah aliran Sungai Brantas memberlakukan larangan plastik sekali pakai.
"Jakarta sudah memulai larangan tas kresek sejak 1 Juli lalu untuk kendalikan sampah plastik," ungkap Thara Bening.
• Tempat Karaoke dan Hiburan Malang Ditutup saat Pandemi, Pemilik Usaha Minta Pemkot Beri Kelonggaran
• Predator Fun Park Kembali Buka, Tebar Promo Beli 1 Tiket Gratis 1 Khusus untuk Warga Kota Batu
Dalam aksinya, aktivis Ecoton bersama 8 orang relawan menggunakan 2 perahu menyusuri Sungai Brantas di sekitar Taman Brantas dengan beberapa poster aksi di atas perahu.
Mereka menginformasikan kalau Sungai Brantas telah tercemar mikroplastik. Bahkan mikroplastik masuk ke dalam 72 persen ikan yang ada di Sungai Brantas.
Saat aksi, tim Ecoton juga menguji kualitas air dan mengambil sampel air untuk diuji kandungan mikroplastiknya.
• Setelah Keluarkan Fatwa Haram, PCNU Tulungagung Minta Warga Nahdliyin Tak Terlibat di Auto Gajian
• Di Tengah Tren Gowes, Pelatih Persik Kediri Tetap Setia Isi Waktu Libur dengan Main Sepak Bola
Sementara sumber limbah domestik dari pemukiman bantaran Sungai Brantas berkontribusi pada klorin dan mikroplastik.
Sehingga diperlukan instalasi pengolah limbah cair komunal yang harus diinisiasi oleh pemkot dan Perum Jasa Tirta I Malang.
Editor: Dwi Prastika