Kesejahteraan Petani Jatim per Juni Lalu Naik Dibanding Mei, BPS: Karena Indeks Harga Diterima Naik
Tingkat kesejahteran petani Jatim, khsususnya pada periode bulan Juni 2020 jika dibandingkan bulan sebelumnya tercatat mengalami peningkatan.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tingkat kesejahteran Petani Jatim, khususnya pada periode bulan Juni 2020 jika dibandingkan bulan sebelumnya tercatat mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut sendiri berdasarkan Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur pada Juni 2020 tercatat alami kenaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya atau bulan Mei 2020.
Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengatakan NTP Jatim bulan Juni 2020 naik 0,99 persen.
• Dukung Swasembada Jagung di Indonesia, Pemkab Lamongan Berinovasi Dongkrak Provitas Jagung Petani
• Dikunjungi Menteri Kelautan, Petani Tambak Kerapu Lamongan Mengeluh: Banyak dari Kami Akan Ditangkap
• Petani di Tuban Nyambi Jadi Spesialis Pencuri Kotak Amal, Ngaku Jadikan Uang Koin Sebagai Umpan
"Jadi NTP Jatim pada Mei 2020 tercatat sebesar 99,01 namun di bulan Juni 2020 menjadi 99,99 atau tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,99 persen," kata Dadang saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (13/7/2020).
Ditanyai penyebab naiknya NTP itu sendiri, Dadang mengatakan kenaikan ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib).
"Indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,10 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,11 persen," jelas Dadang.
Dikatakan juga oleh Dadang, naiknya NTP tak hanya terjadi berdasarkan perhitungan bulan Juni 2020 dibanding bulan sebelumnya saja, namun juga terjadi pada periode yang sama di tahun sebelumnya (2019).
"Jika dibandingkan dengan Bulan Juni 2019, perkembangan NTP Bulan Juni 2020 (year-on-year) tercatat mengalami kenaikan juga, yakni sebesar 0,03 persen," tambahnya.