Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pupuk Kaltim Panen Demplot Kemitraan Pertanian dengan KTNA Banyuwangi

Pupuk Kaltim bersama Kontak Tani Nelayan Andalan atau KTNA Banyuwangi menggelar panen perdana Demonstration Plot (Demplot) Kemitraan Pertanian.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Dwi Prastika
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Pupuk Kaltim Panen Demplot Kemitraan Pertanian dengan KTNA Banyuwangi, Minggu (12/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sri Handi Lestari

TRIBUNJATIM.COM - Produsen pupuk PT Pupuk Kalimantan Timur ( Pupuk Kaltim ) bersama Kontak Tani Nelayan Andalan atau KTNA Banyuwangi menggelar panen perdana Demonstration Plot (Demplot) Kemitraan Pertanian.

Program ini adalah bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan nasional, sekaligus mendorong kesejahteraan petani melalui peningkatan hasil produksi.

Kegiatan yang dilaksanakan di lahan pertanian milik Ketua KTNA Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, di Dusun Krajan, Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi tersebut, dihadiri General Manager (GM) Pemasaran PSO Pupuk Kaltim, M Yusri dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Yusri menyampaikan, program Kemitraan Pertanian Berkelanjutan adalah program pro kesejahteraan kaum petani hasil kerja sama Pupuk Kaltim bersama Ketua KTNA Banyuwangi, yang juga Wakil Ketua DPRD setempat dengan melibatkan pemerintah daerah melalaui Dinas Pertanian, pihak swasta sebagai offtaker.

“Harga hasil panen petani sudah ditentukan di awal melalui pihak swasta, dengan harga yang lebih menguntungkan para petani,” katanya, dalam rilisnya, Minggu (12/7/2020).

Kemenparekraf Luncurkan Indonesia Care Bersamaan dengan Simulasi Protokol New Normal di Bioskop

Karena itu, Yusri mengimbau petani untuk mengubah pola pikir dengan tak lagi menganggap pertanian hanyalah aktivitas bercocok tanam, namun lebih mengedepankan sisi bisnis yang menguntungkan.

“Petani akan diberi bimbingan dan pendampingan tentang pola pengelolaan serta pemupukan. Saat petani mengalami kendala modal, kami menggandeng perbankan untuk bisa memberikan KUR (Kredit Usaha Rakyat),” ungkap Yusri.

Ketua KTNA Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto menuturkan, ada peningkatan produktivitas panen dari sebelumnya 6 ton per hektare menjadi 8,8 ton per hektare.

"Penggunaan pupuk berimbang menjadi langkah penting untuk meningkatkan hasil panen," ungkap Michael.

Pertamina Mulai Lakukan Uji Coba Transaksi Nontunai di SPBU Surabaya, Begini Caranya agar Aman!

Apalagi Pupuk Kaltim telah menyarankan distributor dan kios pupuk di Banyuwangi untuk menyediakan pupuk organik selain pupuk kimia.

Program Pertanian Terpadu tahap awal ini dilakukan pada lahan seluas 4 hektare.

Pada tahap pemupukan dasar, lahan demplot diberi produk Ecofert yang merupakan produk hayati dari Pupuk Kaltim.

Adapun tahap pemupukan lanjutan, tanaman di dalam demplot diberi pupuk Urea dan NPK Pelangi 16-16-16. Hasilnya, peningkatan produksi yang cukup signifikan karena naik dari 6 ton per hektare menjadi 8,8 ton per hektare.

PermataBank Tawarkan PermataKartuKredit, Bagikan Tips dan Trik Belanja Cerdas, Apa Saja?

"Rencananya, program lanjutan akan diteruskan pada sawah yang ada di sekeliling demplot. Tujuannya agar petani dapat menikmati hasil panen yang lebih menguntungkan," ungkap Yusri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved