Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Malang

Instruksi Jokowi Tekan Kasus Covid-19, Pemkot Malang Minta Bantuan PPNI Optimalisasi Tracing Pasien

Pemkot Malang minta bantuan PPNI optimalisasi tracing hingga treatment pasien Covid-19.

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Arie Noer Rachmawati
ISTIMEWA
Wali Kota Malang, Sutiaji menjadi narasumber di Charity Webinar Series (1) Learning From Covid-19 yang diadakan STIKI Malang, Jumat (10/7/2020) sore. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemerintah Kota Malang meminta bantuan DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Malang untuk optimalisasi testing, tracing, dan treatment pasien Covid-19 di kota setempat.

Permintaan itu menyusul instruksi Presiden Joko Widodo kepada kepala daerah untuk meningkatkan testing, tracing dan treatment guna menekan angka kasus Covid-19.

“Karena mereka (DPD PPNI) kan punya ribuan anggota. Nah ini akan kami maksimalkan,” ucap Wali Kota Malang, Sutiaji, Selasa (14/7/2020).

UPDATE CORONA di Dunia Selasa 14 Juli 2020, Indonesia Peringkat 26, Kasus Global Capai 13,2 Juta

Dia menyebut total anggota DPD PPNI Kota Malang berjumlah 3000 orang.

Seluruhnya akan dilibatkan dalam penguatan tersebut.

“Iya sejumlah itu yang akan kami maksimalkan. Mulai dari testing, tracing sampai treatmentnya,” ujar dia.

VIRAL Rumahnya Disewa Kawan Cantik, Cewek Ini Syok Lihat Kondisi Isinya, Bau Busuk, Ulat di Tikar

UPDATE CORONA Jatim Selasa 14 Juli: Zona Merah Sisa 6 Daerah, 29 Zona Oranye, dan 3 Zona Kuning

Permintaan Pemkot Malang itu disambut baik oleh PPNI.

Namun, mereka juga meminta perlindungan agar tak sampai ada perawat di Kota Malang meninggal akibat Covid-19.

“Jadi kalau saya misalnya tugas di Covid-19, harus segera diperiksakan secara berkala. Kalau ada indikasi bagaimana imunitasnya juga ditingkatkan,” kata Ketua DPD PPNI Kota Malang, Bagong Priyantono.

UPDATE Enam Provinsi Alami Penambahan Kasus Corona Lebih dari 100, Lima Provinsi Nihil Kasus Baru

Selain itu, PPNI juga meminta Pemkot Malang memberikan edukasi lebih massif agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

Jangan sampai, katanya, Kota Malang menjadi seperti Surabaya, yang banyak memakan korban tenaga kesehatan.

“Karena Covid-19 ini ganas sekali. Laporan dari temen-temen setiap harinya terjadi meninggal,” ucap dia.

Bagong menyebut sedikitnya 40 tenaga kesehatan di Malang terpapar Covid-19. Beruntung, belum ada kasus meninggal.

“Mudah-mudahan sampai ada lah,” tutup Bagong.

Penulis: Aminatus Sofya

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved