Daun Selada
Intip Cara Warga Ngagel Rejo Penuhi Pangan saat Pandemi, Gagas Kampung Sayur, Tanam Tomat-Selada
Warga Ngagel Rejo I Wonokromo menanam 10 jenis sayur berjumlah 1500 polybag untuk memenuhi kebutuhan pangan selama pandemi Covid-19.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Upaya bertahan memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa pandemi Covid-19, dilakukan warga Ngagel Rejo I Wonokromo dengan menanam 10 jenis sayur berjumlah 1500 polybag.
Dengan gerakan tanam sayur ini, kampung di kawasan Ngagel ini mencanangkan diri sebagai kampung sayur dan contoh bagi kampung lain di Surabaya.
Roby Hidayat, Ketua Karang Taruna Kelurahan Ngagel Rejo mengungkapkan jenis tanaman yang ditanam oleh warga diantaranya, kangkung, selada merah, sawi, tomat, bayam, terong, cabai, singkong dan bunga rosela .
• Tragedi Mempelai Wanita Tercekik di Meja, Resepsi Pernikahan Berubah Jadi Petaka, Ending Tragis
"Ide pembentukan kampung sayur Ngagel Rejo ini berawal dari program 1000 polybag di kecamatan, yang selanjutnya disambut antusias warga, sebagai upaya ketahanan pangan di tengah masa pandemi Covid-19," ujar Roby.
Dikatakan Roby, para penggagas kampung sayur ini kemudian membuat lahan penghijauan dari lahan kosong warga.
Yang awalnya berupa rumah yang bangunannya rusak.
• Pesan Khusus dari Pembunuh Editor Metro TV Menurut Ahli Viktimologi, dari Letak Pisau, Saya Hukum
• Malam Pertama Pengantin Baru Hancur karena Penyusup, Istri Syok Temukan Pria Lain, Endingnya Fatal
"Seminggu kami bongkar rumah itu, kami ratakan dan kami buat lahan untuk menempatkan polybag dan pembibitan," urai penanggung jawab kampung sayur ini.
Roby menuturkan anggaran yang digunakan untuk berbagai kebutuhan kampung ini berasal dari swadaya warga.
Bahkan warga sukarela bekerja bakti tiap areanya membuat lahan tersebut.
• Yan Vellia Tak Mau Serakah Masalah Warisan, Bongkar Wasiat Didi Kempot Soal Jatah dengan Saputri
"Pulang kerja kami teruskan pekerjaan di kampung, untungnya banyak yang wiraswasta jadi bisa ngatur jadwal kerjanya sendiri," lanjutnya.
Ketua pelaksana kampung sayur, Kusen mengungkapkan saat ini kas kampung yang awalnya Rp 3 juta hanya tersisa sekitar Rp 300 ribu.
Semuanya digunakan untuk membeli tanah, polybag, hingga perlengkapan untuk rak susun polybag.
• Motif Asmara & Orang Ketiga di Balik Kematian Editor Metro TV, Kekasih Yodi Prabowo: Rekan 1 Kantor
"Semuanya swadaya mulai dari tanah hingga polybag dan rak tanamnya. Makanya kami minta bantuan kompos dan bebebrapa bibit ke pemerintah lewat dinas-dinas sehingga tidak terlalu berat," ujarnya.
Ke depan, rencananya fokus panen pertama akan digunakan agar bisa dinikmati warga dulu.
Kemudian jika memang berpotensi dan kebutuhan warga sudah tercukupi akan dijual.
• Pasien Covid-19 di Malang Kabur dari Rumah Sakit dan Datangi Tukang Ojek Mangkal, Videonya Viral