Warung Degan Jalan Raya Malang-Blitar Jebol Diseruduk Sigra, Pengemudi: Seperti Ada Orang Nyeberang
Mobil Toyota Sigra seruduk warung es degan di tepi jalan raya Malang-Blitar sampai jebol. Pengemudi merasa seperti ada orang yang mendadak menyebrang.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Tak ada angin, tak ada hujan, mobil Toyota Sigra nopol AG 1913 PF oleng dan menyeruduk warung es degan di tepi jalan raya Malang-Blitar.
Tepatnya di Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Rabu (15/7/2020) siang.
Mobil tersebut dikemudikan Agung Saputra (38), warga Dusun Sumbernanas, Desa/Kecamatan Ponggok.
Bangunan warung yang terbuat dari papan itu sampai jebol.
• Miris, Aksi Pencurian di Kota Malang Manfaatkan Anak-anak Dibawah Umur, Dikasih Tugas Mengajak Makan
• UPDATE CORONA di Indonesia Rabu 15 Juli 2020, Kasus Baru Tambah 1.522 Pasien, Total 80.094 Positif
Mobil tahun 2018 itu pun rusak parah, di antaranya kaca depan pecah, bodi depan dan samping kiri kanan, ringsek.
Beruntung tak ada korban jiwa. Si sopir, Agung maupun istrinya, Ny Sutriani (30), selamat.
Pemilik warung es degan, Ny Siti Aisyah (48), warga Desa Pasirharjo, juga selamat.
• Asmara Terlarang Ayah-Anak di Sumatera, Saling Suka hingga Hamil, 1 Fakta Penting Terkuak: Mirip Ibu
• Terekam CCTV Aksi 2 Pelaku saat Curi Motor di Surabaya. Coba 4 Motor Tapi Gagal Jebol Lubang Kunci
Hanya saja, bangunan warunggnya, dan perabotan dapur serta peralatan buat berdagang es degan dan gorenga, juga rusak.
"Untungnya, lima menit sebelum kejadian itu, saya mengantarkan anak saya membayar SPP (kelas 3 SD), yang ada di seberang jalan atau depan warung saya. Kalau tidak, ya saya nggak bisa membayangkan apa yang terjadi. Sebab, tiga jam sebelum kejadian itu, warung saya sudah buka," ujar Aisyah ditemui di warungnya, saat sedang membersihkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Sementara, mobil yang menabrak warung itu sudah berhasil dievakuasi satu jam setelah kejadian. Itu ditarik dengan mobil derek. Selanjutnya, itu sudah dibawa ke Polres Blitar.
"Kami nggak sampai terluka namun ya kaget, wong namanya baru saja mengalami kecelakaan. Tadi, saat keluar dari mobil, saya harus lewat pintu kanan karena pintu kiri terjepit dinding papan warung," tutur Ny Sutriani.
Menurut Agung, kejadian itu bermula dari dirinya hendak pergi ke Kecamatan Sukun, Kota Malang, untuk mengambil sarang burung walet.
Agung sendiri adalah pengusaha budi daya burung walet di rumahnya. Ia berangkat dari rumahnya pukul 11.00 WIB, dan berdua dengan istrinya.
Sesampai di TKP atau tepatnya di depan kantor Balai Desa Pasirharjo, Agung yang melaju dari arah barat (Kota Blitar), merasa tak ada yang mendahului atau berpapasan dengan kendaraan lainnya.
Itu jalannya lurus dan tak ada perempatan atau pertigaan di depannya.
"Cuma, entah mengapa saya kok merasa seperti ada orang yang mendadak menyebrang di depan saya. Akibatnya, saya panik dan langsung saya banting ke kiri dengan maksud untuk menghindari si penyebrang tadi. Ternyata, tak ada orang menyebrang," ungkapnya.
Begitu dibanting ke kiri, Agung baru tersadar kalau mobilnya sudah berada di dalam warung, yang menjual es degan dan gorengan itu.
Bahkan, mobilnya baru terhenti setelah ban depannya menjebur sawah, yang ada di belakang warung itu.
"Saya tak ingat atau tak melihat apa-apa karena pandanggan saya angsung gelap saat kejadian itu," ujarnya.
Ditambahkan Agung, meja yang ada di warung itu sampai naik ke atas kap depan mobilnya.
Atap mobil juga tertimpa sebagian bangunan warung, hingga kondisi bodi mobil itu ringsek dan kaca depan, dan kaca di atas pintu kanan juga pecah.
"Saya tersadar dan keluar dari mobil setelah istri saya mendorong-dorong tubuh saya," ujarnya.
Sementara, pemilik warung Ny Aisyah hanya minta ganti rugi dengan memperbaiki warungnya, agar segera bisa dipakai usaha kembali. Termasuk, perabotan di dalam warung, yang rusak harus diganti.
"Biasanya, jam segitu (saat kejadian itu atau pukul 12.00 WIB), itu ramai-ramainya pembeli. Lah kok, tiba-tiba anak saya mengajak saya untuk membayar SPP sehingga warung itu saya tutup sebentar karena saya tinggal ke sekolah anak saya, yang di seberang jalan," tuturnya.
Sementara, AKP Rudi Purwanto, Kasat Lantas Polres Blitar, mengatakan, meski tak ada korban jiwa namun karena ada korban material yakni warung es yang ditabrak hingga ambruk itu, maka kasus ini akan dilakukan penyelidikan.
"Termasuk, mobilnya sudah kami tahan dan pemiliknya akan kami periksa. Mungkin, juga akan kami lakukan tes urine bagi si pengemudi," ujar Rudi.
Penulis: Imam Taufiq
Editor: Heftys Suud