Luapan Amarah di Balik Kematian Editor Metro TV, 'Tepat Tusuk Titik Tubuh', Pakar: Bisa Diharapkan?
Teka-teki kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo masih terus dikulik. Siapa pembunuhnya?
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Teka-teki kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo masih terus dikulik.
Beberapa ahli dan pakar berbicara tentang pesan dalam di balik kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Banyak yang menyebut soal amarah.
Selain itu, kendala untuk mengungkap kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo juga terus dibicarakan.
• Sikap Janggal Pemilik Warung di Kasus Editor Metro TV: saat Diperlihatkan Foto Yodi & Pengakuan Beda
Seminggu setelah penemuan mayatnya pada Jumat (10/7/2020) hingga kini pada Kamis (16/7/2020) pelaku pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo tak kunjung terkuak.
Dikutip dari Kompas.com via TribunWow ( grup TribunJatim.com ), Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menduga kematian Yodi sebagai refleksi agresi amarah seseorang.
Pasalnya pelaku mengetahui tepat titik tubuh yang ditusuk berakibat fatal jika dilukai.
• Perilaku Ganjil Yodi Prabowo Editor Metro TV Sebelum Tewas Dikuak Sang Ibu: Murung, Tak Selera Makan
Selain itu, menurutnya, ada dua kendala besar dalam pengungkapkan kasus tersebut.
Dua kendala itu antara lain sidik jari dan rekaman CCTV.
Sedangkan bukti dari keterangan saksi saja kurang akurat.
"Tanpa sidik jari, tanpa rekaman CCTV, apa yang bisa diharapkan? Mengandalkan semata-mata pengakuan, tak mungkin. Rentan error," kata Reza saat dihubungi, Kamis (16/7/2020).

Lalu, Reza mengatakan dirinya belum bisa menduga siapa sosok pembunuh Yodi.
Ia tidak bisa mengaitkan orang dekat dengan misteri kematian Yodi.
Apalagi menurutnya orang dekat memiliki definisi yang luas.
"Apa sebetulnya definisi orang dekat? Saudara sedaerah tapi tinggal di seberang lautan dan hanya ketemu sekali setahun, itu orang dekat?."