Virus Corona di Surabaya
2 Inovasi Mahasiswa ITS Ini Menang Lomba Nasional LAI2-COVID 19, Ada 'RAMONES' Pencegah Pasien Kabur
Menang juara nasional, Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ciptakan inovasi menyelesaikan permasalahan di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sembilan mahasiswa prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Instrumentasi, Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih juara 1 dan 2 dalam Lomba Aplikasi Inovatif dan Inspiratif untuk Covid-19 di Indonesia (LAI2-COVID 19) kategori detektor jarak jauh.
Lomba nasional yang digelar oleh Direktorat Kemahasiswaan ITS ini bertujuan untuk mendorong keterlibatan mahasiswa sebagai agent of change dalam menyelesaikan permasalahan di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ) di Indonesia melalui gagasan inovasi.
Mahasiswa tersebut terbagi dalam dua tim yaitu tim INSTONE dan GATA.
• Pedagang Hewan Kurban Di Surabaya Ini Terkejut, Pelanggan Beli Kambing Pakai Uang Koin
• Kadinsos Jatim Apresiasi Program Kemitraan Horelu EMCL dan Perguruan Tinggi
Tim INSTONE yang digawangi oleh Lukman Arief Hadianto, Ari Wardana, Noor Robbycca, Indriani Aramintha dan Nurfani Arifudin ini dapat meraih juara pertama setelah menggagas inovasi yang mereka beri nama TechnoTemperature : Sistem Pengenalan Pola Suhu Tubuh menggunakan Kamera LWIR dan pengenalan pola wajah.
Teknologi TechnoTemperatur mampu terintegrasi dengan rumah sakit dan database identitas e-KTP pemerintah melalui aplikasi di komputer.
Selain itu, TechnoTemperature ini juga memiliki kemampuan dalam mensinkronkan data melalui user-interface operator Technotemperature, rumah sakit dan pemerintah.
• Pria Banyuwangi Tebus Yamaha All New NMAX Pakai Koin Hasil Menabung Tahunan, Idaman Sejak Dulu
• Namanya Terseret Kasus Carding, Boy Wiliam Janji Lebih Selektif Lagi Terima Endorse
Ketua Tim INSTONE, Lukman Arief Hadianto mengatakan inovasi yang diciptakan ini nantinya akan diterapkan ke berbagai tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan.
"Setiap ada orang yang melewatinya maka suhu tubuhnya akan diindera menggunakan kamera LWIR dan selanjutnya diproses menggunakan metode pengolahan citra. Jika ada orang yang terdeteksi memiliki suhu tinggi, maka sistem akan mencocokkan wajah pada database pemerintah dan memberikan notifikasi ke aplikasi rumah sakit untuk segera ditindak-lanjuti," kata Lukman, Rabu (22/7/2020).
Sementara penyabet posisi kedua, itu, tim GATA yang dimotori oleh Akbar Suwandana, Alvin Cahya Adi, Tahta Anugrah dan Gita Marcella.
Mereka menggagas teknologi RAMONES: Portal Pintu untuk Monitoring Pasien Covid-19 Menggunakan Sensor Infrared dan Kamera Otomatis.
Ketua tim GATA, Akbar Suwandana menjelaskan Inovasi ini muncul setelah mereka menyadari kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurangi aktifitas di luar rumah, bahkan tidak jarang para ODP masih berkeliaran dan tak menghiraukan anjuran untuk tetap berada di rumah.
“Masih banyak dari mereka yang keluar rumah atau berpergian untuk berbagai hal," ungkap Akbar.
Lebih parah lagi, publik sempat dihebohkan dengan berita kaburnya pasien dari ruang isolasi Covid-19.
Ramones menjadi sebuah solusi karena didesain menyerupai pintu portal otomatis yang diterapkan di berbagai fasilitas umum dan dilengkapi dengan termometer inframerah untuk mengukur suhu tubuh dan kamera pendeteksi wajah yang telah terintegrasi dengan database berisi wajah dan data para ODP/PDP.
“Jadi, jika seseorang terdeteksi bersuhu tubuh tinggi dan/atau memiliki kesamaan wajah dengan data ODP/PDP maupun pasien positif, maka portal pintu tak akan terbuka dan Ramones akan membunyikan alarm peringatan” terang mahasiswa asal Malang tersebut.