Virus Corona di Sidoarjo
Jam Malam dan Penertiban di Sidoarjo Tetap Dijalankan, Tunggu Petunjuk Gugus Tugas
Sidoarjo sudah berhasil keluar dari zona merah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Namun penerapan jam malam dan penertiban pelaksanaan protokol
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Sidoarjo sudah berhasil keluar dari zona merah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Namun penerapan jam malam dan penertiban pelaksanaan protokol kesehatan tetap akan dijalankan.
"Jam malam tetap. Razia dan penertiban juga terus dilakukan untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19," kata Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Rabu (22/7/2020).
Pihaknya juga meminta masyarakat agar selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena selama belum ada vaksin, protokol kesehatan itulah cara mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.
"Kondisi memang sudah membaik. Tingkat kesembuhan hari ini mencapai 44 persen. Dan kecamatan yang akan menjadi zona hijau juga terus bertambah. Namun kita tidak boleh lengah," ujar Cak Nur, panggilan Nur Ahmad Syaifuddin kepada TribunJatim.com.
Tingkat penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Sidoarjo juga disebutnya sudah di bawah angka 1. Sekarang ada di 0,7 dan jika itu terus bertahan atau terus menurun sampai 14 hari ke depan, maka Sidoarjo New Normal.
• Pedagang Hewan Kurban Di Surabaya Ini Terkejut, Pelanggan Beli Kambing Pakai Uang Koin
• Ayu Ting Ting Komentari Postingan Atta, Dari Dulu Gue Anggep Adek, Netizen Minta Aurel Hati-hati
• Izinkan Kompetisi Berlanjut, Satgas Covid-19 Titip Pesan Penting untuk PSSI
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Wabup bakal segera mengeluarkan edaran. Meminta agar Salat Ied digelar di mushola-mushola, langgar, lapangan, dan sebagainya. Agar tidak menumpuk jadi satu di masjid.
"Pemotongan dan pembagian hewan kurban juga harus taat protokol kesehatan. Semua wajib pakai masker dan selalu menjaga jarak," sambungnya kepada TribunJatim.com.
Terpisah, Kapolresta Sidoarjo juga menybut ada beberapa daerah yang bakal segera masuk zona hijau. Sebelumnya banyak warga terpapar, sekarang tinggal beberapa orang saja.
Namun ada wilayah yang masih butuh perhatian lebih. Yakni Kecamatan Kota, Waru, dan Kecamatan Taman. Tiga wilayah dengan penyebaran covid-19 tertinggi di Sidoarjo.
"Kampung tangguh terbukti efektif. Bahkan di jalan S Parman Waru yang merupakan pelopor kampung tangguh, 26 warga yang terpapar semua sudah sembuh. Kampung itu sempat ditutup total beberapa waktu lalu," ujar kapolres.
Hal serupa terjadi di Desa Wonocolo, Kecamatan Taman. Sebanyak 55 warga terpapar sudah sembuh berkat gotong royong dan kerjasama kampung tangguh di sana.
"Tapi kita tetap harus berjuang. Pembatasan jam malam dan penertiban pelaksanaan protokol kesehatan harus terus digalakkan agar Sidoarjo segera berubah jadi zona hijau," urainya.
Sementara menurut anggota Panja peanganan covid-19 DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso, banyaknya angka kesembuhan itu ada beberapa faktor. Utamanya perubahan aturan WHO dan Kementrian Kesehatan dan menentukan kesembuhan.
"Sebelumnya kan sampai tiga kali swab negatif baru dinyatakan sembuh. Sedangkan sekarang, sekali swab negatif langsung dikeluarkan surat sehat," kata Bangun.
Namun yang lebih penting dan perlu ditangani maksimal di Sidoarjo adalah OTG. Mereka yang tanpa gejala, berkeliaran di mana-mana, berpotensi menularkan virus.