Tragedi Prawedding Maut, Calon Pengantin Dibacok 1 Keluarga, Sempat Telpon Calon Istri: Sudah Rapi
Terjadi tragedi prawedding berujung maut mengenaskan saat calon pengantin hendak berfoto, kisahnya begitu miris.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Tragedi mengerikan sebelum pemotretan prawedding dialami pria calon pengantin.
Pernikahan yang ingin disambut kedua mempelai pun berakhir begitu tragis dengan kematian yang tak wajar.
Calon pengantin pria diserang satu keluarga yang membabi buta emosi perkara hal yang begitu sepele.
Kisah calon pengantin yang dibacok ini pun nyata terjadi, dan kini sang calon istri terpaksa menyimpan rapat-rapat rencana pernikahannya.
• Malam Pertama Pilu Pengantin Baru, Suami Mendadak Meninggal di Peluk Istri, Pacaran 9 Tahun, Maaf
Kisah miris dan memilukan ini terjadi di Perumahan Griya Macan Lindungan, Desa Gaung Telan Kecamatan Gulumbang Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan pada Minggu (19/7/2020).
Telah terjadi tragedi penganiayaan berat hingga menewaskan satu orang korban yang adalah calon pengantin.
Kronologi berawal dari aktivitas pagi hari yang dilakukan oleh Rio Pambudi Wicaksono (25 tahun) saat hendak bersiap melaksanakan pemotretan prawedding.
Rio dan kekasihnya pada Minggu (19/7/2020) itu hendak melakukan pemotretan prawedding acara yang akan disambut keduanya.
• VIRAL Wajah Lebam Wanita Dampak Insiden Malam Pengantin Baru, Insiden Liar Buat Penasaran: Konyol
Dikutip TribunJatim.com dari TribunSumsel.com, tim berhasil menggali kronologi lengkap tragedi berdarah menewaskan calon pengantin itu.
Saksi kunci, yakni Anna Susana (50) yang tidak lain adalah Ibu dari Rio Pambudi berkenan membuka kejadian sebenarnya yang tergolong mengerikan.
Dengan berurai air mata, Ana menceritakan kronologi kejadian itu.
Sekitar pukul 10.00 WIB pada hari Minggu (19/07/2020), Rio tengah memanasi sepeda motor maticnya di depan rumah .
Di hari naas itu Rio berencana akan melaksanakan foto praweding.
"Pagi itu itu Rio ditelpon calon istrinya, katanya mau foto praweding, jadi Rio sudah waktu itu berpakaian rapi 'sudah rapi' katanya, lalu sedang memanaskan motor honda scoopy miliknya," ungkap Ana.
Disaat Rio memanaskan sepeda motornya itu ada Eka dan Ibunya, Ita sedang duduk di rumah kosong yang berada di seberang kediaman Rio.
Diketahui empat pelaku sepasang suami-istri bernama Antoni (52 tahun) dan Anita (50) serta kedua putranya yakni Oka Candra (28 tahun) dan Rizki Ananda (22 tahun).
Mereka memprotes suara sepeda motor Rio yang dinilai keduanya mengganggu telinga.
Terjadilah cekcok antara Rio dengan Eka dan Ita hingga menimbulkan suara gaduh tepat di depan rumahnya itu.
Hal itu memicu kehadiran Antoni dan Jack, keduanya membantu Eka dan Ita.
Saya rasa itu mengada ada, seberapa besar sih suara knalpot honda scoopy, punya Rio itu knalpot asli bukan knalpon modifikasi, mereka itu sepertinya memang memancing keributan," katanya.
Hingga ibu Rio, Ana dan kakak Rio, Melisa kemudian keluar dari rumah untuk memisahkan cekcok yang sudah mengarah ke kontak fisik.
Kakak Rio, Melisa pun sempat mengambil video perkelahian tak imbang itu.
Perkelahian semakin memanas, Jack berlari pulang kerumah kemudian membawa senjata tajam jenis badik.
Demikian pula Eka yang kemudian membawa dua bilah senjata tajam jenis pisau.
"Saya dan Melisa didorong menjauh dari Rio, padahal kami melerai perkelahian itu, HP melisa pun sempat mau direbut, saya sampai ditendang oleh Eka sehingga terjatuh. termasuk Antoni juga menghalangi," katanya
Rio pun bergulat sengit dengan Jack.
Sekalipun tak seimbang karena tak membawa senjata Rio tetap melawan sehingga mengalami luka di bagian kepala dan tangannya.
Hingga Rio akhirnya pun berlari menjauh.
• Kisah Tragis Sejoli Batal Nikah, Calon Suami Tewas Mengenaskan Dibunuh, Prewedding Tak Akan Terwujud
Jack yang bersenjata badik terus mengejar Rio hingga sejauh sekitar 25 meter hingga bagian rusuk kirinya terkena sabetan badik.
Rio terkapar bersimbah dari dilokasi perkelahian tak jauh dari rumah itu.
"Rio masih melawan walaupun tak imbang, Jack pakai badik, sementara Rio tangan kosong. Hingga Rio berlari dan terus dikejar dan di sabet badik oleh Jack di bagian rusuk kirinya," katanya.
Saat kejadian itu, Ita yang merupakan istri antoni sekaligus ibu dari Eka dan Jack justru memanaskan suasana.
Ita terus meracau dan menghalangi pandangan, Ana dan Melisa yang hendak melerai.
"Ita juga ikut ikut, bukan melerai malah, ngomong berulangkali dan menghalangi kami. Lajulah, Lajulah," kata Ana menirukan perkataan Ita.
• Malam Pernikahan Berujung Tragedi Brutal, Kondisi Mempelai Memilukan, Berimbas ke Honeymoon: Kacau
Ana menilai Rio sengaja dipancing emosinya dan aksi penganiayaan itu sudah direncanakan sebelumnya.
Termasuk sejumlah pisau dan parang yang digunakan untuk menganiaya.
Pasca Rio terkena sabetan badik, Jack pun kembali ke tempat pekelahian awal.
Ita pun kemudian berseloroh keras kepada anggota keluarganya untuk segera pergi dari perumahan itu.
"Selametke anak istri kamu, kito pergi dari sini," ujar Ana menirukan ucapan Ita kepada Eka.
Kediaman Eka berada di sebelah kiri rumah Rio.
Sementara kediaman Antoni, Jack dan Ita berada di sebelah kanan berselang satu rumah dari kediaman Rio.
Dibantu tetangga, Ana membawa Rio ke rumah sakit hingga akhirnya Rio meregang nyawa karena pendaraan yang cukup serius.
"Kata dokter luka sabetan badik itu terkena jantung, sehingga darah masuk ke paru paru," tutup Ana.
Kematian Rio tersebut pun diusut tuntas oleh kepolisian setempat dan keempat pelaku mulai dicari.
• Tragedi Maut karena Selfie, Wanita Tewas Jatuh dari Tebing 50 Meter, Detik-detik Mengerikan Terekam
Pelaku Menyerahkan Diri
Setelah diburu atas kasus pengeroyokan yang menyebabkan korban bernama Rio Pambudi (26) tewas, dua pelaku akhirnya menyerahkan diri ke Polsek IB 1, Palembang, Selasa (21/7/2020) malam.
Kedua tersangka itu, yakni Oka Candra Dinata (28) dan Rizki Ananda (22), warga Jalan Tanjung Bubuk RT 07/03 Bukit Baru, Palembang.
Dimana kakak beradik pelaku kasus 170 KUHP ini menyerahkan diri setelah diburu petugas Jatanras Polda Sumsel, Reskrim Polsek IB I, dan Reksrim Polrestabes Palembang.
Ketika dibincangi Sripoku.com Rabu (22/7/2020), Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan setelah mendapatkan informasi adanya peristiwa pengeroyokan yang menyebabkan korban Rio meninggal dunia, pihaknya langsung memback up kasus tersebut.
"Ya kita langsung mendatangi lokasi kejadian dan memintai keterangan saksi saksi di lapangan, bersama anggota Reskrim Polsek IB I dan reskrim Polrestabes Palembang," ungkap Suryadi.
Dari sana, lanjut Suryadi, semua anggota langsung bergerak menyisir keberadan kedua pelaku kakak beradik ini.
"Semua anggota langsung turun ke lapangan. Kita juga sempat mendengar informasi bahwa pelaku ini pulang ke Lahat," ungkapnya.
Ketika ditanya sampai mana anggota melakukan pengejaran, sambung Suryadi, anggota memback up mengejaran kedua pelaku hingga mendapatkan informasi ada di Kota Lampung.
"Sampai kota Lampung kita kejar. Namun kita juga tak henti hentinya menghimbau untuk kedua pelaku menyerahkan diri," ungkap singkat.
Artikel di atas dirangkum dari running news artikel yang telah tayang di TribunSumsel.com dan Sriwikaya Post dalam topik Pembunuh Rio Serahkan Diri dengan salah satu artikel berjudul Sempat Kabur, Satu Keluarga Pembunuh Calon Pengantin Rio di Palembang Akhirnya Ditangkap