Pilkada Kediri 2020
Isu Calon Tunggal Membuat Koordinasi Tahapan Pilkada Kediri 'Memanas'
Isu calon tunggal mengemuka pada kegiatan rapat koordinasi tahapan pencalonan bupati dan wakil bupati yang digelar KPU Kabupaten Kediri di Hotel Lotu
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Isu calon tunggal mengemuka pada kegiatan rapat koordinasi tahapan pencalonan bupati dan wakil bupati yang digelar KPU Kabupaten Kediri di Hotel Lotus, Kota Kediri, Jumat (24/7/2028).
Malahan sejumlah peserta rapat dari kalangan parpol dan pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sempat menyampaikan beberapa kali interupsi. Dialog pun sempat memanas karena banyak undangan yang ingin mengajukan pertanyaan. Rapat koordinasi dihadiri Insan Qoriawan, Komisioner KPU Jatim.
Pilkada Kabupaten Kediri kemungkinan besar bakal memunculkan calon tunggal karena Hanindito Himawan Pramana, salah satu bakal calon telah mengantongi dukungan dari berbagai partai politik.
Hanindito merupakan putra sulung Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Parpol yang telah mengusungnya PDIP, PKB, Partai Nasdem, PAN, Partai Golkar dan Gerindra.
Total jumlah kursi dukungan di DPRD Kabupaten Kediri telah mencapai 44 kursi. Hanya tersisa 6 kursi dari Partai Demokrat 3 kursi, PPP 2 kursi dan PKS 1 kursi yang tidak memenuhi syarat untuk mengusung bakal calon.
• Sindikat Judi Online Baccarat Dibekuk Polrestabes Surabaya, Raih Untung Pakai Modus Ini
• VIRAL Video Catherine Wilson Menggeliat di Acara TV Diduga Mabuk, Manajer Ungkap yang Sebenarnya
• Masih Nekat Buka, 43 Tempat Hiburan Malam di Surabaya Ditutup, Petugas Bakal Terus Monitoring
Khoirul Anam, salah satu pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menyebutkan pelaksanaan demokrasi di Kabupaten Kediri telah dicederai oleh campur tangan kekuatan pusat.
"Kalau calonnya cuma satu langsung dilantik saja, tidak ada pilkada," tandasnya.
Sementara Tommy Aribowo, pegiat LSM Ikatan Pemuda Kediri akan mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengusulkan jika terjadi calon tunggal yang didukung 97 persen lebih baik pilkada ditiadakan dan anggota dewan langsung menggelar rapat paripurna pelantikan.
"Kalau wakil partai sudah mendukung satu partai kita minta dewan segera rapat paripurna untuk melakukan pelatikan," ungkapnya.
Sedangkan anggaran besar untuk pilkada yang nilainya Rp 45 miliar dapat dialihkan untuk keperluan yang lebih mendesak dalam penanganan pandemi Covid 19. Seperti pelajar yang kesulitan belajar karena butuh HP dan kesulitan kuota internet.
Komisioner KPU Jatim Insan Qoriawan saat dikonfirmasi menjelaskan, memungkinkan munculnya calon tunggal karena hanya ada satu calon yang memenuhi syarat.
Calon tunggal bisa dicalonkan oleh seluruh partai politik atau sebagian partai politik sehingga hanya muncul satu pasangan calon.
Kemudian KPU melakukan perpanjangan pendaftaran lagi. Namun kalau tidak ada lagi calon yang memenuhi syarat sehingga muncul calon tunggal.
"Calon tunggal ini tidak serta merta karena masih ada kesempatan perpanjangan pendaftaran lagi," jelasnya.
Namun karena di Kabupaten Kediri tidak ada yang menyerahkan dukungan perseorangan, sehingga hanya dari partai politik yang dapat mencalonkan.
"Ada peraturan KPU yang mengatur terkait calon tunggal," tambahnya.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Kediri Abdul Rozaq yang hadir pada acara itu mengungkapkan, partainya telah melakukan penjaringan bakal calon serta menghasilkan 3 nama yang telah dikirimkan ke pusat. Sampai sekarang siapa yang mendapat rekomendasi masih belum turun.(dim/Tribunjatim.com)
--
