Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Jawa Timur

Gus Ipul Suguhkan Tomat Ceri yang Ditanam Sendiri saat Ketua KPU RI Pantau Pelaksanaan Coklit

Gus Ipul menyambut rombongan KPU RI dengan menyiapkan buah tomat ceri yang ditanam sendiri di Pasuruan.

TRIBUNJATIM.COM/BOBBY CONSTANTINE
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, menyuguhkan tomat ceri saat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman di kediamannya, Sabtu (25/7/2020) di Surabaya. 

"Apabila tidak bersedia maka harus diganti," katanya.

Selain mendatangi kediaman Gus Ipul, Arief Budiman juga berkunjung ke kediaman mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan.

Pemkot dan KPU Surabaya Teken Addendum NPHD Pilkada 2020, Anggaran Rp 101,24 M Turun 2 Tahap

Dalam kunjungan ke dua tokoh ini, ia dikawal Ketua KPU Jawa Timur, Choirul Anam dan  Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi.

Di sisi lain, Gus Ipul menyambut rombongan dengan menyiapkan buah tomat ceri.

"Mohon izin, Pak Arief. Saya ingin melaporkan hasil pertanian saya," seloroh Gus Ipul sambil membawa dua wadah berisi penuh buah tomat ceri.

Satu wadah dalam piring. Wadah lainnya berupa kemasan plastik.

"Bisa dimakan di sini dan dibawa pulang. Buah ini kami petik tadi sore," kata Gus Ipul menyodorkan piring berisi penuh buah tomat ceri.

Gus Ipul bercerita bahwa tomat tersebut ditanamnya sendiri di lahan yang berada di Pasuruan.

Ia bercerita sejak tak lagi menjabat sebagai Wakil Gubernur di tahun 2019 lalu, ia menekuni pertanian dan wisata alam.

KPU Tak Siapkan TPS Khusus di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Sakit pada Pilwali Blitar 2020

Lebih lanjut, Gus Ipul mendukung penuh kegiatan coklit oleh KPU RI.

"Dengan berbagai metode yang disampaikan oleh penyelenggara, memastikan para pemilih memberikan haknya," katanya.

"Sehingga para pemilih bisa menggunakan haknya. Insyaallah, kita sukseskan Pilkada tahun ini," kata mantan Calon Gubernur Jawa Timur ini.

Pemuktahiran data pemilih menjadi salah satu tahapan Pilkada yang tertunda akibat adanya Covid-19.

Para petugas akan bekerja sekitar satu bulan, yakni mulai 15 Juli hingga 13 Agustus.

Di antara tugasnya adalah melakukan pencocokan dan penelitian ( coklit ) terhadap data pemilih di masing-masing wilayah kerjanya. Mereka memastikan masyarakat secara faktual dan administrasi.

Apabila telah memenuhi syarat sebagai pemilih, namun belum masuk data pemilih, maka akan segera didata.

Begitu pun sebaliknya, apabila ada masyarakat masuk dalam data pemilih, namun sudah meninggal atau pindah domisili maka akan dihapus.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved