Jaringan PLN Tulungagung Meledak 9 Kali Selama Juli 2020, Layang-layang 'Nyangkut' Jadi Penyebabnya
Belakangan banyak wilayah di Kabupaten Tulungagung mengalami listrik padam secara mendadak.
Penulis: David Yohanes | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Belakangan banyak wilayah di Kabupaten Tulungagung mengalami listrik padam secara mendadak.
Dikatakan mendadak karena pemadaman listrik ini tidak direncanakan oleh PLN, dan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Pemadaman mendadak itu ternyata disebabkan oleh layang-layang yang nyangkut di jaringan kabel PLN.
• Baliho Wakil DPRD Kabupaten Malang Bertebaran, Miskat Bantah Punya Niat Ikut Pilkada 2020: Tidak Ada
Menurut Manajer ULP Tulungagung, Timbar Imam Priyadi, selama Juli 2020 ini sekurangnya sudah ada 9 kali ledakan di jaringan penyulang metropole.
Semuanya dikarenakan ada layang-layang yang turun dan mengenai jaringan kabel PLN.
“Empat kali terjadi ledakan malam hari, dan lima kali terjadi siang hari. Semuanya karena layang-layang,” terang Timbar.
• Curhat Editor Metro TV Belum Didengar Ibu, Ayah Yodi Bahas Konsultasi Dokter, Ngikutin Istri Saya
• VIRAL Jenazah Pasien Corona di Pasuruan Dibawa Paksa Keluarga, RS Diserbu, TNI-Tim Medis Kewalahan
Mayoritas layang-layang yang mengenai kabel PLN jenis sendaren atau gapangan.
Timbar menambahkan, sebenarnya main layang-layang bukan kegiatan yang dilarang.
Namun yang jadi masalah, sering kali layangan itu ditinggal tanpa pengawasan.
• Kagetnya Warga Tuban Lihat Sarung Hitam di Teras, Dibuka Isi Bayi Baru Lahir, Langsung Bawa ke Bidan
“Begitu ditinggal, ada perubahan angin layang-layangnya turun pemiliknya gak tahu. Kena jaringan listri, terjadi ledakan,” sambung Timbar.
Jika terjadi ledakan, butuh waktu untuk memulihkan arus yang terputus.
Terlebih dahulu petugas PLN harus mencari titik terjadinya ledakan.
• Pilu Juragan Gabah Lamongan Tewas Dihantam KA KRD, Tubuh Terpental 20 m dari TKP, Gini Kronologinya
Jika langsung ketemu titik dan penyebabnya, menurut Timbar, butuh sekitar 30 menit untuk pemulihan.
Namun sering kali ada material yang bermasalah saat terjadi hubungan pendek.
Jika demikian petugas teknis harus mencari material pengganti lebih dulu.
• Terungkap Fakta Baru Mayat Bayi Dalam Kresek di Trenggalek, Sempat Dicekik Si Ibu Sebelum Dibungkus
Belum lagi harus menunggu trafo agar kembali ke suhu normal.
“Saat trafo padam, dia tidak bisa langsung difungsikan. Tunggu suhu dingin, baru dinormalkan. Kalau langsung difungsikan bisa rusak permanen,” tutur Timbar.
Selama ini petugas PLN sulit melacak pelaku yang menerbangkan layang-layang ini.
• Bukti Editor Metro TV Beli Pisau Sebelum Tewas, Gerak-gerik Yodi Terekam CCTV, Polisi: Hanya 8 Menit
Sebab titik jatuhnya layang-layang dan lokasi pemilik sangat jauh.
Hanya ada satu pelaku yang berhasil diketahui, namun usianya masih anak-anak.
“Kami kan tidak serta merta mengajukan tuntutan hukum, karena dia masih anak kecil. Kami minta surat pernyataan tidak mengulangi di depan orang tua, dan di depan Kepala Desa,” ungkap Timbar.
• 5 Pengakuan Jessica Iskandar Kepada Maia Estianty, Tipe Suami hingga Perubahan Sikap El Barack
Timbar mengingatkan, jika terjadi pemadaman bukan pemain layang-layang yang rugi.
Tetapi semua pelanggan yang menikmati listrik.
Karena itu PLN gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk ke polisi agar turut mengamankan ketenagaistrikan di Tulungagung.
• Polisi Bongkar Aliran Dana Yodi Prabowo Tes HIV di RSCM, Diduga Penyebab Depresi hingga Bunuh Diri
Secara hukum pemilik layang-layang bisa dijerat dengan Undang-undang RI nomor 30 tahun 2009, tentang Ketenagalistrikan.
Sebab pemilik layang-layang telah melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan terputusnya aliran listrik dan merugikan masyarakat.
Ayat 2 dalam pasam 51 menyebut, pelaku diancam hukuman penjara maskimal lima tahun dan denda maksimal Rp 2,5 miliar.
Penulis: David Yohanes
Editor: Arie Noer Rachmawati