Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rayuan Maut Dukun Palsu Asal Malang Makan Korban, Selalu Lakukan Ritual di Makam, Lihat Endingnya

Inilah rayuan maut dukun palsu asal Malang. Pelaku ngaku punya hubungan dengan seorang ratu. Simak endingnya.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Januar
SURYA/ERWIN WICAKSONO
Petani asal Desa Argotirto, Kabupaten Malang yang ngaku sebagai dukun sakti dalam rilis Polsek Gondanglegi, Senin (27/7/2020). 

Inilah rayuan maut dukun palsu asal Malang. Pelaku ngaku punya hubungan dengan seorang ratu. Simak endingnya!

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - MST (30)  berlagak menyakinkan saat dirinya mengaku sebagai dukun yang bisa membawa uang Rp 7 triliun kepada korbannya.

"Saya bilang kepada mereka (korban)  kalau saya ada hubungannya dengan seorang ratu," ujarnya ketika dipaparkan dalam rilis di Polsek Gondanglegi, Senin (27/7/2020).

Petani asal Desa Argotirto, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang ini menerangkan jika dirinya mendapat ilmu sebagai dukun dari Banten.

MST tak begitu menjelaskan praktik ritual yang ia lakukan ketika memperdayai korbannya.

Suami di Ruang Tamu, Mama Muda Diperkosa Tukang Pijat di Kamar, Rintihan Korban Awal Kecurigaan

Pria yang mengaku mempunyai istri 2 ini malah berkilah dirinya tak bisa menggandakan uang.

"Saya tidak bisa menggandakan uang," ucapnya sembari menundukkan kepala.

Sementara itu, Kapolsek Gondanglegi, Kompol Agus S Hariyanto menuturkan, pelaku ditangkap baru-baru ini.

"Kami berhasil menangkap pelaku penipuan ini pada hari Kamis (23/07/2020). Pelapor merasa ditipu karena pelaku mengaku bisa menggandakan uang sampai 7 triliun," ujar Agus.

Modus operandi pelaku menipu korbannya dengan melakukan sejumlah ritual. Namun,  syaratnya harus menyertakan sejumlah uang dan sepeda motor.

"Bervariasi uang setorannya, ada yang Rp 50 juta. Total korban sejauh ini yang melaporkan diri ada empat orang. Mereka terbuai dengan rayuan si dukun ini (pelaku)," tutur Agus.

Bahkan, sepeda motor yang harus disertakan wajib baru bukan sepeda motor bekas.

"Jadi sepeda motornya itu harus baru. Namun,  saat korban menagih janjinya, pelaku selalu beralasan jika ritualnya belum selesai," terang Agus.

Pelaku berdalih, sepeda motor tersebut adalah  tumbal untuk dipersembahkan kepada sosok gaib yang dipercayai oleh sang dukun.

Karena, sosok gaib itu diyakini bisa menghasilkan uang yang berlimpah.

"Malah para korban akhirnya tertipu dan tidak mendapatkan uang triliunan itu," beber Agus.

Selain sepeda motor dan uang, pelaku melakukan ritual dengan tanah kuburan.

Tanah tersebut diletakkan di sebuah wadah.

Syaratnya tanah tersebut harus berasal dari 7 kuburan berbeda.

"Tanah kuburan ini dibawa pelaku saat ritual dan dipercaya dari tanah tersebut keluar emas," ujar Agus.

Kendaraan bermotor roda dua itu sejatinya akan dijual oleh pelaku kepada seorang penadah. Polisi masih memburu penadah asal Sumbermanjing Wetan.

Ada dugaan jika pelaku terlibat sindikat. Lantaran  sepeda-sepeda motor baru itu dikumpulkan untuk langsung dijual.

"7 motor yang diserahkan korbannya. Kami amankann total ada 2 kendaraan. Lalu 5 motor  sisanya masih dalam pencarian," ungkap Agus.

Dalam praktiknya, tipu muslihat pelaku dilakukan sejak 2 bulan hingga 3 bulan.

Agus menjelaskan, sasaran pelaku melancarkan tipuan sejatinya kepadanorang-orang yang berpendidikan.

"Para korban yang berjumlah empat orang itu total secara keseluruhan sudah memberikan Rp 200 juta," jelas Agus.

Polisi menduga, jumlah korban bisa bertambah. Karena sejauh ini yang melaporkan diri ke polisi hanya empat orang.

"Bisa jadi bertambah," terang Agus.

Usai menangkap pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, puluhan barang ritual dan dua sepeda motor honda jenis sport dan matic.

Akibat perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan.

"Ancaman hukumannya maksimal 4 tahun penjara," tutup Agus. (ew)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved