Berita Persebaya Surabaya
Begini Respon Azrul Ananda Soal Dirinya Direkomendasikan Nasdem Dampingi Machfud Arifin di Pilkada
Nama presiden klub Persebaya, Azrul Ananda disodorkan oleh Partai Nasdem menjadi pendamping Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin.
Penulis: Khairul Amin | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Khairul Amin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nama presiden klub Persebaya, Azrul Ananda disodorkan oleh Partai Nasdem menjadi pendamping Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin dalam Pilkada Surabaya 2020.
Kepastian Nasdem merekomendasikan nama Azrul mendampingi Machfud disampaikan oleh ketua DPD Partai Nasdem Surabaya, Robet Simangunsong, Sabtu (25/7/2020) lalu.
Tentang isu tersebut, Azrul tidak menyangkal, ia juga tidak menampik beragam respons ia terima dari keluarga, sahabat, maupun rekan bisnisnya.
"Whoaaa, hape saya langsung ramai. Hape istri saya juga. Adik saya sampai mengirim pesan singkat: Aku capek menjawab pertanyaan tentang kamu," tulis Azrul di web pribadinya (happywednesday), Rabu (29/7/2020).
• VIRAL Pramugari Cantik Salat di Pesawat, Video Tak Sengaja Merekam, Wajahnya Buat Heboh: Best View
• Kasus Pedofilia di Surabaya Dibongkar Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Wali Kota Risma Beri Apresiasi
Tentang rekomendasi tersebut, Azrul menilai dari sisi positif, bahwa apa yang ia lakukan selama ini mendapat pengakuan publik.
Seperti kata Partai Nasdem, proses penyodoran nama bukan asal sebut.
Namun berdasarkan diskusi, pertimbangan, dan survei di masyarakat.
"Tentu saya sangat bersyukur. Itu tandanya segala kerja keras, segala pekerjaan, dan segala tindak laku saya selama ini mendapat apresiasi dari orang banyak," jelas Azrul.
"Dalam hal ini, saya sangat bersyukur. Banyak orang teriak-teriak di sosmed untuk mendapat pengakuan, saya yang tidak punya sosmed mendapat apresiasi seperti itu," tambahnya.
• Program 300-500 Juta per Dusun Jadi Andalan Mas Iin di Pilkada Sidoarjo 2020: Terpenting Ada Solusi
• BLT DD Tahap III Bagi Warga Terdampak Pandemi di Kabupaten Mojokerto Disalurkan, Disebar ke 4 Desa
Azrul juga sampaikan, sebenarnya, Partai Nasdem bukan yang pertama memintanya untuk ikut pemilihan tahun ini.
Beberapa bulan lalu, beberapa partai sudah mencoba berkomunikasi dengannya.
Alasannya sama, berdasarkan pertimbangan dan survei di masyarakat.
"Kebetulan saja, Partai Nasdem yang menyodorkan nama saya secara resmi," tutur Azrul.
Sementara, tentang pencalonannya mendampingi Machfud Arifin, bukan hal yang mengagetkan.
Sebab, Azrul sampaikan, secara kekeluargaan dia memang sangat dekat.
• Peserta UTBK SBMPTN 2020 Unair dan ITS Sempat Reaktif Bisa Ikut Ujian Ulang, Berikut Jadwal Tesnya
• Jerit Histeris Istri-Anak Lihat Ayah Diseret Buaya, hingga Tenggelam Tubuh Tak Bergeming, Sekejap
"Saya tidak pernah menyangkal kalau saya, dan keluarga saya, memang dekat dengan Pak Machfud Arifin. Beliau adalah sahabat keluarga kami, khususnya dekat dengan abah saya. Dan kami senang beliau maju menjadi calon wali kota Surabaya berikutnya," jelasnya.
Tentang kedekatan tersebut, Azrul menegaskan bahwa itu adalah hak pribadi dan keluarganya untuk menentukan pilihan.
Begitu juga seperti hak pribadi masyarakat kebanyakan untuk memberikan dukungan.
"Kita semua harus dewasa dengan itu. Sama seperti hak pribadi saya mendukung Pak Bambang DH sekitar 15 tahun lalu, dan hak pribadi saya mendukung Bu Risma sepuluh tahun lalu," ucapnya.
"Saya percaya pilihan saya dulu benar, dan saya yakin pilihan saya untuk masa depan Surabaya juga tepat. Karena saya selalu diajarkan untuk selalu berusaha memikirkan secara holistik, bukan sekadar emosional," tambah Azrul.
• Surabaya Disemprot 10 Ton Disinfektan Lewat Udara, TNI AL Turun Tangan, Kerahkan Helikopter-Pesawat
Ia menegaskan bahwa dukungannya itu penuh pertimbangan, Surabaya butuh melangkah ke "Next Level".
Orang yang bisa total memikirkan kota, yang matang dan dewasa, yang punya selera tinggi, dan yang sudah "selesai" dengan kebutuhan diri sendiri.
"Kira-kira seperti abah saya sendiri lah, yang sudah tidak butuh apa-apa lagi selain membagikan pengalaman hidupnya untuk orang banyak," katanya.
"Surabaya butuh orang yang bisa bekerja sama dengan orang banyak, dengan semua kalangan, karena tidak ada yang bisa maju sendirian," sambung Azrul.
Ia juga tidak menyangkal bahwa sering berdiskusi dengan Machfud Arifin dan timnya, tentang kebutuhan kota Surabaya.
• Lagi Asyik di Kamar Kos, 3 Sejoli Kaget saat Didatangi Satpol PP Kediri, Identitas KTP Kuak Faktanya
"Dan beliau menegaskan bagaimana kota ini tidak bisa maju hanya dengan wali kota dan wakil wali kota saja," jelas Azrul.
Disampaikan Azrul, Bagaimana seorang wali kota harus punya "helicopter view".
Seorang wali kota tidak mungkin turun sendirian, harus melibatkan dan menggunakan banyak orang untuk memajukan kota bersama.
Membentuk super team, berisikan orang-orang yang memang punya visi masa depan.
Surabaya, sambung Azrul, tidak boleh krisis tokoh seperti sekarang.
Surabaya harus mengorbitkan banyak tokoh di masa depan.
• Hanura Usung Calon di 13 Daerah Pilkada Jatim, 3 Rekomendasi Sudah Turun, Kader Internal Prioritas
Bila sebuah kota ingin maju dan bersaing secara global, pembinaan manusianya sangat krusial.
"Tentu beliau (Machfud Arifin) meminta saya masuk ke dalam tim tersebut. Sekali lagi saya tentu berterima kasih dan bersyukur dianggap punya visi masa depan," ucap Azrul.
Bahkan, sebelum akhirnya menulis catatan ini, Azrul menegaskan bahwa ia sempat bertemu lebih dulu dengan Machfud Arifin dan keluarga.
"Dan saya tidak perlu bilang apa-apa, beliau sudah langsung menyapa saya sambil bercanda: 'Ini dia, calon wakil wali kota yang tidak mau jadi wakil wali kota'," kata Azrul.
Ya, ada partai yang sudah mengajukan nama saya sebagai wakil.
• Hotman Paris Geram Ada Musisi yang Anggap Covid-19 sebagai Konspirasi: Bawa Orang Ini ke Kuburan
Ya, hak partai itu untuk mengajukannya.
Ya, hak saya pula untuk menentukan sikap pribadi saya.
Ya, sikap pribadi saya tidak pernah berubah.
Ya, saya punya hak pribadi dalam menentukan pilihan, sama seperti Anda semua. Dan kita harus saling menghormati hak tersebut.
Ya, saya yakin pilihan pribadi saya adalah sesuatu yang baik untuk Kota Surabaya di masa mendatang. Karena saya sudah melihat rancangan detailnya yang masih belum bisa diutarakan.
• Sejoli Berduaan di Hotel Bikin Geger, Jadi Tontonan Warga, Aksi Ceweknya Terlihat, Ending Malu
Ya, saya berterima kasih dan bersyukur sudah dianggap baik. Dan saya akan selalu berusaha untuk terus berkarya dan berkontribusi demi kebaikan.
"Ya, saya masih teguh dengan isi hati saya. Bahwa jabatan wakil wali kota atau bahkan wali kota bukanlah untuk saya," pungkasnya.