Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Janda Orang Sekampung Musuhi Janda Tua, Hajatan Nikah Sepi, Bermula dari Soal Kades

Inilah kisah janda tua yang dimusuhi orang sekampung. Hajatannya jadi tak ada yang datang. Apa sebabnya?

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
ISTIMEWA
Ilustrasi resepsi pernikahan 

Meski merasa kecewa, tetapi Tini tetap melangsungkan acara pernikahan anaknya dengan bahagia dengan dibantu warga desa lain.

Tragedi Maut Pernikahan karena Masalah Mantan, Calon Pengantin Tewas Mengenaskan, Nasib Cewek Miris

Usut punya usut, ternyata acara nikahan yang digelar Tini sepi dari tetangga dan warga karena telah diboikot.

Alasan warga Desa Jetak memboikot acara nikahan yang digelar Tini disebut-sebut karena Tini memiliki pilihan Kades yang berbeda.

Padahal ratusan kursi, meja, tenda hingga dekorasi pelaminan sudah dipasang dengan maksimal.

Bahkan beberapa warga justru ada yang menolak mentah-mentah makanan kenduri yang diberikan Tini.

Pernikahan Berujung Duka, Pengantin Masuk Rumah Sakit karena Prank Mengerikan, Ditelanjangi-Diikat

"Hari besoknya ibu ngasih nasi sebagai tanda terima kasih dan silaturahmi karena sama-sama membantu, tapi banyak yang menolak. Ada yang menerima, tapi diambil oknum terus dikembalikan," terang Siti, anak pertama Tini.

Siti Aminah (27) putri sulung Tini pun mengaku kecewa dengan sikap warga terhadap ibunya.

Ibunya yang tak tahu apa-apa soal pilkades justru dijadikan korban sampai tidak ada warga yang mau datang membantu acara hajatan.

Tak ada yang menyangka bahwa referensi politik seseorang rupanya berpengaruh besar pada reaksi masyarakat sekitar.

Salah-salah ambil pilihan politik, bisa-bisa dimusuhi orang banyak.

Seperti yang dialami oleh janda 50 tahun ini.

"Ibu bukan kader, bukan timses, tidak mencolok, kawan sana kawan sini, ia saja hanya buruh tani biasa dan ibu rumah tangga,"

"Kalau gak kerja, ibu cuma bantu jaga warung kakaknya, bungkusi atau apa," ucap Siti kepada TribunSolo.com di RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, Kamis (17/10/2019).

Acara pemboikotan itu sendiri disebut Siti sudah tampak sejak malam klumpukan ulem atau pembuatan undangan pada selasa atau seminggu yang lalu.

Cemburu karena Chat WA dan Trauma Gagal Nikah, Pemuda Ini Nekat Habisi Nyawa Pacarnya di Tepi Empang

"Sebelum klumpukan ulem, sekitar hari rabu, ibu itu datang ke Pak RT biasalah silaturahmi mau minta tolong untuk membantu ngurus hajatan," kata Siti.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved