Kisah Menyentuh Tukang Ojek Berhati Mulia, Beri WiFi Gratis Buat Siswa Kurang Mampu dan Yatim Piatu
Tukang ojek berhati mulia ini menyediakan internet gratis untuk siswa yatim piatu. Simak kisahnya berikut ini!
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
"Pengeluaran untuk wifi ini Rp 50 ribu per bulan. Ini bisa dipakai bersama," jelas dia.
• Profil Putra Siregar Pemilik PS Store Tersangka Kasus Ponsel BM, Pakai Jasa Artis Buat Endorse Toko
• Khofifah Minta Semua Kades di Jatim Sediakan Internet Gratis di Balai Desa Guna Belajar Daring Siswa
Dia ingin mengajak warga masyarakat lainnya yang di rumahnya memiliki jaringan internet kabel dapat membukanya secara gratis.
Pasalnya masih banyak siswa yang kesulitan belajar secara daring karena harga kuota internet yang tidak murah.
"Ya saya inginnya bisa tergerak semuanya biar bisa membuka akses wifi-nya secara gratis," jelas dia.
Tak hanya membagikan wifi gratis, dia juga sudah mewakafkan tanah disamping rumahnya untuk dijadikan Musala Nurussauda.
"Kalau malam saya di musala sebelah ini, tanah ini saya wakafkan untuk musala," ujar dia.
Sementara itu, Risa Maulida Aprilia (15), siswi kelas IX Mts Sunan Muria Kudus mengaku senang bisa menggunakan fasilitas wifi gratis tersebut.
Dia baru mulai menggunakan internet gratis tersebut sejak hari Selasa (28/7/2020) kemarin.
"Lumayan membantu belajar jadi tidak perlu beli kuota," katanya.
• Viral Aksi Emak-emak Lawan 2 Begal yang Mau Jambret Tasnya, sampai Gulat dan Berhasil Rebut Celurit
• Gojek Luncurkan J3K sebagai Komitmen Jaga Kebersihan, Keamanan dan Kesehatan Sambut New Normal
Selama pandemi ini, biasanya dia harus mengeluarkan uang untuk membeli kuota internet minimal empat gigabyte (GB).
"Sebulan empat gigabyte, tapi kadang di sini susah sinyal," jelasnya.
Selain itu, Wisnu Wijayanto (16), siswa kelas IX Mts Sunan Muria tersebut juga datang kesana untuk memperoleh wifi gratis.
Dia menceritakan, fasilitas wifi gratis itu membantunya saat mengunduh materi pelajaran.
Dalam sehari, dia harus mengunduh minimal dua materi pelajaran. Jika berkasnya dalam bentuk video, maka kuota yang dipakai akan semakin besar.
"Saya pakai kuota yang Rp 15 ribu dapat satu gigabyte. Kadang nggak cukup kalau buat download video," ujarnya.