Fetish Kain Jarik Mahasiswa Surabaya
BREAKING NEWS - EKSLUSIF Pengakuan Maba 2015 Korban Gilang 'Fetish Kain Jarik': Melek Aja Susah
Maba tahun 2015 ikut bongkar ceritanya jadi korban Gilang fetish kain jarik. Blak-blakan kejadian nginap di kosan, dikasih minum: melek aja susah.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kelakuan Gilang fetish kain jarik semakin viral di media sosial.
Semakin banyak korban Gilang fetish bungkus jarik yang ikut membongkar ceritanya .
Ternyata, pelecehan yang dilakukan Gilang dengan cara membungkus korbannya menggunakan kain jarik ini bukan baru-baru ini terjadi.
• Nonton Online Drama Korea Was It Love? Sub Indo Episode 8 (On Going), Link Streaming di Sini!
• Ribuan Nasabah Ikut Pelatihan Daring, PNM Komitmen Dukung Nasabah UMKM Go Digital
Salah satu korban berinisial SW, mengatakan, pernah menjadi korban pelecehan Gilang pada 2015 silam.
"Waktu itu saat saya sama dia masih menjadi mahasiswa baru (maba). Bener-bener awal banget, soalnya kita satu jurusan yang sama," ungkap SW, Jumat (31/7/2020) .
Menurut penuturannya, Gilang dulu tak menggunakan modus penelitian seperti yang saat ini ramai diberitakan.
• Pandemi Picu Pelecehan Seksual Lewat Medsos Meningkat, Psikolog Klinis dan Forensik: Harus Bijak
• Tok! PN Tuban Nilai Kepengurusan Mardjojo Sebagai Ketum TITD Kwan Sing Bio Melawan Hukum: Tidak Sah
"Kalau sekarang kan ramai dia untuk riset. Dulu enggak, bahkan sama sekali nggak ada kejanggalan. Ngobrol pun nggak mengarah ke sana, sangat normal," katanya.
Kejanggalan mulai terjadi saat korban SW menginap di kamar kos Gilang sepulang dari acara penyambutan mahasiswa baru di kampus.
"Sehari setelah acara, lupa tanggal berapa. Pokoknya pulang dari situ, saya nginep di kosnya, kejadiannya dini hari," katanya.
Sesampainya di kos, korban SW langsung merasa sangat lelah dan ngantuk sehingga memutuskan untuk tidur dulu.
"Pas dini hari saya bangun. Gilang melakukan aksinya. Tapi nggak sampai ditutup rapat, ditali, seperti yang viral ini, cuman ditutup selimut. Anehnya, waktu itu saya nggak bisa berkutik, nggak bisa ngapa-ngapain, buat melek aja susah," katanya.
SW menambahkan, waktu itu ia sempat terbangun dua kali. Namun, ia merasa kelelahan sampai akhirnya kembali tertidur.
"Baru benar-benar bangun pas pagi hari. Jadi saya nggak tahu aksinya berapa lama. Pas melek, sudah ditutup selimut," katanya.
Sebelum ke kos, korban SW dan Gilang sempat membeli nasi goreng terlebih dahulu. Menurutnya, Gilang tidak menunjukkan keanehan.
Setelah makan, ia diberi minum oleh Gilang.
"Menurut saya, minumannya sudah dikasih obat. Soalnya setelah itu saya benar-benar nggak berdaya. Sampai kos langsung capek dan mengantuk. Saat aksinya, saya nggak bisa memberontak sama sekali. Bisa jadi karena faktor capek, di-support sama obat tidurnya," kata SW.
Penulis: Chritstine Ayu Nurcahyanti
Editor: Heftys Suud