Fetish Kain Jarik Mahasiswa Surabaya
Tabiat Ngeri Lain Gilang 'Bungkus' Terkuak, Ajak Korban Menginap & Buat Tak Berdaya: Ditutup Selimut
Tabiat lain Gilang Bungkus, yang sosoknya viral di media sosial, kepada korbannya terkuak.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Ia pun pada awalnya tak menyangka jika Gilang merupakan predator.
SW awalnya berpikir kejadian tersebut hanya keapesan.
"Setelah kejadian, saya langsung tanya ke dia. Suatu ketika baru saya berani cerita ke beberapa teman. Akhirnya, saya dan Gilang sama-sama didudukkan. Waktu itu Gilang ngaku dan minta maaf," katanya.
• Teman Seangkatan Gilang Fetish Kain Jarik Blak-blakan Pernah Jadi Korban: Dia Nyesek Minta Maaf
Saat itu, SW tidak melaporkan kejadian ini karena mengaku kurang mendapat pengetahuan yang jelas tentang sexual harrashment.
"Dulu saya menganggap ini sebagai kecelakaan, walaupun memang sebenarnya disengaja. Saat minta maaf, Gilang juga kelihatan nyesek. Tapi saya sudah nggak peduli," katanya.
Setelah kejadian itu, SW mengaku sempat merasa trauma.
Apalagi, hampir setiap hari ia harus bertemu dengan Gilang.
"Sempat sedih, down. Apalagi sehari dua hari setelah kejadian, pasti ingat. Apalagi kami satu angkatan, tiap hari ketemu. Menjelang ospek jurusan, otomatis mau nggak mau ketemu soalnya kumpul satu angkatan," katanya.
• EKSLUSIF Pengakuan Maba Tahun 2015 Korban Gilang Fetish Kain Jarik, Dikasih Minum: Melek Aja Susah
Sebagai salah satu korban Gilang, SW berharap pelaku mendapatkan sanki yang tegas.
"Karena udah banyak banget yang speak up. Saya merasa ini sudah waktunya untuk dimajukan ke jalur hukum. Saya juga bakal kooperatif, baik sebagai saksi maupun korban," katanya.
"Soalnya saya pernah baca bahwa korban bisa kemungkinan menjadi pelaku untuk melampiaskan kekesalan. Jadi, para korban butuh difasilitasi dan diakomodasi," tandasnya.
• Pandemi Picu Pelecehan Seksual Lewat Medsos Meningkat, Psikolog Klinis dan Forensik: Harus Bijak
Komentar Psikolog
Kasus Fetish Kain Jarik Mahasiswa Surabaya disebut sebagai perilaku seksual menyimpang.
Hal tersebut disampaikan oleh Psikologi Klinis dan Forensik Layanan Psikologi Geofira, Riza Wahyuni, S.Psi, MSi, Psikolog.
Ia mengatakan, fetish merupakan ambisi/ketertarikan seseorang ketika melihat suatu objek sehingga menimbulkan rangsangan seksual.