Pasutri Dicegat Jambret di Lampu Merah Surabaya, Istri Histeris: Tas Isi Uang dan Kartu Penting Raib
Pasutri dicegat jambret di lampu merah kawasan Jalan Bengawan, Darmo, Wonokromo, surabaya. Istri syok tas isi uang, surat dan kartu penting raib.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sepasang suami istri (pasutri) menjadi korban jambret di kawasan Jalan Bengawan, Darmo, Wonokromo, Surabaya.
Korban bernama M Syaiful Bahri, beserta istrinya, Murni Setiawati.
Sebuah tas berisi sejumlah uang tunai, dan surat berserta kartu penting, raib.
• Aksi Keji Ayah yang Siksa Putrinya Saat Kecil dan Menikahi Saat Dewasa, Istri Cium Gelagat Aneh
• Penjualan Jersey Edisi Ulang Tahun Ke-33 Arema FC Diprediksi Sold Out Sebelum Hari H
Untungnya, para pelaku yang diperkirakan berjumlah empat orang itu, tak membawa senjata tajam atau senjata api.
Mereka hanya mengambil tas yang dibawa Syaiful, tanpa berupaya melumpuhkan ataupun melukai korban.
Pasutri itu dikabarkan selamat meski sempat mengalami syok akibat insiden tersebut.
Rekan korban Firman membenarkan, insiden yang menimpa pasutri itu terjadi sekira pukul 03.00 WIB, Jumat (31/7/2020) kemarin.
• Hotman Paris Super Stress Hartanya Kini Makin Tipis, Pusing Bayar Tagihan Apartemen Kosong: Hancur
• Seorang Staf Dinkes Kota Batu Positif Covid-19, Tak Ada Penutupan Kantor: Diguyur Disinfektan
"Itu istri teman saya telfon sambil nangis pake ponswl suaminya, cuma bilang katanya habis kena jambret di dekat RS RKZ," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Minggu (2/8/2020).
Saat itu, kedua korban berboncengan motor itu baru saja pulang dari bekerja di sebuah depot makanan 24 Jam di kawasan Pandegiling.
Mereka sebenarnya hendak pulang ke rumah. Namun nahas, saat motor pasutri itu berhenti menunggu giliran lampu merah Traffic Light (TL) di kawasan jalan tersebut.
Satu di antara tiga orang pelaku yang menguntit mengendarai motor dibelakang motor pasutri itu, mulai beraksi.
"Katanya pas lampu merah ada orang boncengan 3 (orang) gak pakai helm semua, yang belakang turun langsung narik tas," tuturnya.
Firman menyebut, para pelaku itu beraksi secara kompak. Setelah satu orang eksekutor penjambretan berhasil menunaikan tugasnya.
Ternyata ada pelaku lain, yang tiba-tiba turun lalu menendang standar atau jagang motor korban hingga peernya terlepas, sehingga membuat mesin motor korban tak dapat dihidupkan.