KPU Sumenep Temukan Ribuan Data Pemilih TMS, Sebagian Besar Warga Meninggal yang Masih Terdata
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep menyebutkan, terdapat ribuan orang pemilih yang telah meninggal dunia.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep Madura menyebutkan, terdapat ribuan orang pemilih yang telah meninggal dunia.
Namun, ribuan orang tersebut masih terdata sebagai pemilih dalam proses kegiatan pencocokan dan penelitian (Coklit) jelang Pilkada 2020.
Komisioner KPU Sumenep, Syaifurrahman mengatakan, data ini ditemukan setelah petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) melakukan coklit.
Menurut Syaifurrahman, progres pelaksanaan coklit sudah mencapai 66 persen atau setara dengan 528 ribu lebih dari jumlah total 889 ribu lebih data pemilih bahan coklit yang tercatat dalam A-KWK.
• Tragedi Ibu Hamil Tinggal Hitung Hari Lahiran Tewas Dibunuh Tamu Tengah Malam, Nasib Suamipun Pilu
• 7 Artis Indonesia Pernah Jadi Anggota Paskibraka, Ada yang Tingkat Provinsi hingga Istana Presiden
"KPU menemukan ribuan data pemilih tidak memenuhi syarat (TMS), diantaranya karena meninggal dunia," kata Syaifurrahman, Kamis (6/8/2020).
Pasalnya, karena sebagian besar warga yang telah meninggal dunia tersebut tidak dilaporkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
• Sosok Terdekat yang Dicurigai Orangtua Editor Metro TV, Yakin Yodi Dibunuh, Bahas Skenario: Hebat
• Hendak Laporkan Hasil Kerja, Pria di Kediri Kaget Dapati Manajer Pengolahan PG Meritjan Tak Bernyawa
Sehingga meskipun sudah wafat tetap tercatat dalam daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) sebagai sumber A-KWK yang diolah dari sistem data pemilih (sidalih).
"Tapi kami sudah mencoret ribuan orang yang meninggal dunia tersebut dalam daftar pemilih," katanya.
"Saat ini yang tidak tercover namun memenuhi syaray sudah dimasukkan dalam daftar pemilih," terangnya.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana
Editor: Pipin Tri Anjani