Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kota Batu Catat Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Pandemi, Ini Angkanya

Di tengah kondisi perekonomian yang lesu akibat pandemi Covid-19, namun perekonomian Kota Batu tercatat tumbuh hingga 3 persen.

Penulis: Benni Indo | Editor: Yoni Iskandar
SURYA/BENNI INDO
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memberikan keterangan pers setelah mengikuti pertemuan dengan Gubernur Jatim dan para kepala daerah Malang Raya. 

TRIBUNJATIM.COM, BATU – Di tengah kondisi perekonomian yang lesu akibat pandemi Covid-19, namun perekonomian Kota Batu tercatat tumbuh hingga 3 persen.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan hal itu beberapa waktu lalu di hadapan DPRD Batu dalam paripurna Penyampaian Raperda Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020.

Dewanti pun mengajak seluruh elemen di Kota Batu terus bersemangat agar perekonomian terus bangkit meski kondisinya sedang mengalami pandemi.

“Kita masih patut bersyukur bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Batu berdasarkan data sementara dari BPS masih positif pada kisaran angka 2 persen sampai dengan 3 persen. Kondisi ini merupakan modal yang sangat berharga sehingga dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya.

Kondisi tersebut dinilai lebih baik dari perekonomian nasional. Perekonomian secara nasional sedang mengalami kontraksi yang cukup signifikan, yaitu minus 5,23 persen.

Selanjutnya jika dibedah lebih dalam, hampir semua jenis konsumsi tumbuh minus termasuk konsumsi restoran dan hotel. Selain itu juga transportasi dan komunikasi malah minus dua digit, yaitu minus 16,5 persen dan minus 15,5 persen.

Pengabdian Guru Elivina Nawu di NTT Rela Lewati Hutan & Sungai Demi Mengajar, Gaji Cuma Rp 200 Ribu

Rencana Evi Masamba Jadi Calon Bupati Tak Disetujui Ivan Gunawan, Nyanyi Saja, Fans Pecah 2 Kubu

NEWS VIDEO - Trafik Penerbangan Naik, Bandara Juanda Perketat Monitoring Penerapan Protokol Covid-19

Pemkot Batu Guna terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah supaya bisa tumbuh, namun tetap memperhatikan kondisi epidemiologis Covid-19 yang sampai saat ini masih belum berakhir. Kata Dewanti, keduanya harus berjalan secara berimbang dan beriringan satu sama lain.

“Dengan kata lain, perekonomian bisa tumbuh apabila pandemi Covid-19 mampu kita kendalikan dan diturunkan. Sebaliknya, apabila kondisi pandemi ini masih terus berlangsung dan eskalasinya semakin meluas, maka ekonomi juga akan semakin tertekan dan sulit untuk bisa tumbuh optimal,” katanya kepada TribunJatim.com.

Secara umum, untuk P-APBD Tahun 2020 yang sebelumnya ditargetkan Rp 1 triliun mengalami perubahan menjadi Rp 814,5 miliar. Penurunan P-APBD ini dinilai rasional karena kondisi yang tidak menggembirakan.

Di antaranya adalah adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB yang membuat batasan pergerakan orang.

"Dengan adanya kebijakan ini. Maka secara otomatis konsumsi dan investasi juga terganggu termasuk pergerakan orang dan barang menjadi terbatas," ujar Dewanti Rumpoko kepada TribunJatim.com.

Begitu juga dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga diproyeksikan turun. Dari target awal Rp 207 miliar, turun menjadi Rp 110.9 miliar. Kemudian Dana Perimbangan diproyeksikan sebanyak Rp 566.9 miliar, dari target awal Rp 649.5 miliar.

Disusul dengan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah juga turun dari Rp 143.5 miliar menjadi Rp 136.6 miliar. Sebaliknya untuk Belanja Daerah, dari Rp 1 triliun menjadi Rp Rp 1,1 triliun. Meliputi Belanja Tidak Langsung sebanyak Rp 623.2 miliar dan Belanja Langsung sebanyak Rp 500.1 miliar.

Dewanti berharap agar program kegiatan yang direncanakan dalam perubahan APBD 2020 betul betul mampu menjawab permasalahan yang terjadi di masyarakat saat ini.

Ada lima prioritas yang dicanangkan Pemkot Batu untuk mendukung tercapainya sasaran dan prioritas pembangunan sebagaimana tertuang dalam RKPD Tahun 2020, yaitu :

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved