Virus Corona di Jawa Timur
Wacana Pembelajaran Tatap Muka di Tengah Pandemi, Dewan Pendidikan Jatim: Mendikbud Tak Konsisten
Wacana pembelajaran tatap muka Mendikbud mendapat pro kontra di kalangan stakeholder pendidikan. Salah satunya Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Dwi Prastika
"Apalagi status darurat PBB tidak ada. Jadi masyarakat menganggapnya kita sudah baik-baik saja. Padahal belum," pungkasnya.
Sementara itu, persiapan pembelajaran tatap muka tengah dilakukan berbagai sekolah di Surabaya. Mulai dari penerapan protokol kesehatan ketat, skema pembelajaran hingga mengatur sesi belajar di sekolah.
Di SMAN 16 Surabaya, persiapan sudah mencapai 90 persen. Meskipun pihak sekolah belum mengetahui kapan pelaksanaan pembelajaran sekolah akan dibuka.
Sebagai langkah awal, pihak sekolah juga telah membentuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk mensosialisasikan disiplin protokol kesehatan.
"Dari informasi yang kami terima antara pertengahan Agustus atau awal September. Tapi untuk resminya kami masih menunggu surat edaran dari bu gubernur dan Dinas Pendidikan Jatim," ujar Waka Kurikulum SMAN 16 Surabaya, Tjahyo Baskoro Widi.
• Watulimo Zona Hijau, Bupati Trenggalek Sebut 3 SMP Memungkinkan Terapkan Pembelajaran Tatap Muka
Persiapan sarana prasarana dalam penerapan protokol kesehatan juga dilakukan, seperti penyediaan bilik sterilisasi disinfektan, sterilisasi semprotan atas, hand sanitizer dan 30 wastafel di setiap sudut sekolah. Termasuk membuat jalur satu arah ketika masuk sekolah.
"Jadi antara masuk sekolah dan saat pulang mereka tidak berpapasan. Ini (jalur satu arah) kita pasang hingga koridor sampai tangga. Kita juga beri tanda berjarak setiap bangku kelas sekitar 1,5 meter setiap anak," jabarnya.
Sekolah sendiri telah menyiapkan 31 ruang kelas untuk 25 persen siswa dari total 1083 siswa.
Sedangkan sisanya akan mengikuti pembelajaran online dari rumah. Sementara untuk praktikum di peminatan IPA, siswa hanya diperbolehkan secara perwakilan dan bergiliran maksimal 9 orang untuk divideo. Dan yang lainnya akan mengamati melalui video.
Editor: Dwi Prastika